Jakarta, IDM – Militer Korea Selatan (Korsel) memperkirakan bahwa kapal perusak Korea Utara (Korut) yang baru diresmikan pada Minggu lalu, berhasil diproduksi berkat bantuan teknologi dan ekonomi dari Rusia.
Dilansir dari Yonhap, Jumat (2/5), hal itu diungkapkan oleh juru bicara Kepala Staf Gabungan Korsel (Joint Chief of Staff/JCS) Lee Sung-jun usai kapal perusak Choe Hyon berbobot 5.000 ton milik Korut melakukan uji tembak perdana terhadap sistem persenjataan pada Senin dan Selasa lalu.
Baca Juga:ย Rusia Sebut Perdamaian dengan Ukraina Tidak Mudah Diwujudkan
“Jika melihat persenjataan dan peralatannya, ada kemungkinan Korut menerima bantuan teknologi atau keuangan dari Rusia. Meskipun Choe Hyon telah diresmikan, kemungkinan besar dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk pengerahan,” kata Lee.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa pembangunan kapal perang umumnya memakan waktu bertahun-tahun untuk rampung hingga layak untuk beroperasi. “Kami memantau dan melacak dengan saksama aktivitas pengembangan senjata Korut,” ujarnya.
Baca Juga: Konflik Terus Berlanjut, PBB Sebut Tidak Ada Tempat Aman di Gaza
Sebelumnya, Korut mengungkapkan bahwa sistem persenjataan kapal Choe Hyon yang diuji coba antara lain rudal jelajah supersonik, rudal jelajah strategis, rudal antipesawat, senjata otomatis berbasis kapal kaliber 127 mm hingga senjata jamming elektronik. (bp)