Jakarta, IDM โ Alat utama sistem pertahanan (Alutsista) Meriam Gunung Artileri Medan (Armed) ternyata memiliki keunikan tersendiri. Meriam buatan Yugoslavia ini mobilitas sangat fleksibel, dikarenakan meriam tersebut dapat dipisah menjadi 8 bagian.
“Karena bisa dipisah menjadi 8 bagian sehingga mudah diangkut oleh personil maupun hewan pengangkut untuk menempati daerah stelling dan melakukan tembakan dari dalam hutan, dari atas gunung maupun di tempat-tempat strategis yang sulit diketahui musuh, meskipun tidak terdapat akses transportasi/jalan,” tulis keterangan Pussenarmed seperti dikutip dari postingan instagramnya @penpussenarmed, Kamis, (26/9).
Karena keunikan ini, Pangkogabwilhan III, Letjen TNI Bambang Trisnohadi pun berkunjung ke lapangan tembak Meriam Batujajar Kabupaten Bandung Barat, Rabu (25/9) kemarin untuk melihat langsung kemampuan meriam ini.
Baca Juga: Mengenal Bolkow 105, Helikopter Tempur TNI AD Gesit dan Lincah Bermanuver
Meriam ini tergolong jenis meriam Gunung yang menjadi sapujagat pada masa perang Dunia II dengan jarak tembak sampai dengan 7 kilometer dengan kehancuran sasaran samapai radius 150 meter.
Dari hasil paparan dan Penjelasan oleh Staf Sdirsen Pussenarmed dan Danpussenarmed serta peninjauan langsung hasil uji tembakan dan perkenaan Meriam 76 mm/GN, maka Pangkogabwilhan III menyimpulkan bahwa Alutsista Armed TNI AD siap untuk ditugaskan dalam mengawal kedaulatan NKRI di wilayah Kogabwilhan III. (rr)