Kekurangan Senjata, Rusia Mulai Gunakan Ranpur Era Uni Soviet

Jakarta, IDM โ€“ย Invasi di Ukraina yang telah terjadi selama satu tahun, membuat Rusia mulai kekurangan persenjataan dan infanteri militer. Hal ini ditunjukkan dengan keputusan Pemerintah Putin untuk kembali mengerahkan kendaraan tempur (ranpur) era Uni Soviet.

BMP-1 adalah salah satu ranpur modern pertama yang digunakan Soviet pada tahun 1966. Lima puluh tujuh tahun kemudian, ranpur ini sudah tergolong tua tetapi kembali digunakan oleh Rusia karena jumlah BMP-2 dan BMP-3, versi lebih modern, telah jauh berkurang.

Dilansir dari Forbes, Jumat (24/2), analisis telah dilakukan untuk meneliti penggunaan ranpur BMP. Ketika invasi dimulai, Rusia diperkirakan memiliki 400 BMP-3, 2.800 BMP-2 dan 600 BMP-1. Setahun berlalu, Ukraina diperkirakan telah menghancurkan setidaknya 220 BMP-3, 750 BMP-2 dan 300 BMP-1. Berdasarkan penelitian tersebut, saat ini Rusia masih memiliki stok sekitar 7.200 BMP-1 dan 1.400 BMP-2.

Ranpur BMP-1 ini memiliki banyak kekurangan, seperti desain yang membuat pengemudi duduk di depan sisi kiri dan komandan tepat dibelakangnya. Sehingga, jika jalur kiri mengenai ranjau darat, ada kemungkinan besar akan melukai kedua awak yang juga duduk di sisi kiri dalam satu ledakan.

Baca: AS akan Tingkatkan Armada Militer untuk Bersaing dengan Cina

Persenjataannya pun tidak seefisien versi yang lebih modern. BMP-1 berbobot 13 ton ini lengkapi senapan semi otomatis 73 milimeter dengan kecepatan yang tergolong rendah. Kekurangan utama dari ranpur ini adalah lapisan pelindung bajanya, yang hanya setebal 6 mm hingga 33 mm dan rentan terhadap tembakan. Kekurangan inilah yang mendorong pengembangan BMP-2 pada tahun 1970an. (bp)

Berita Terkait

Berita Terbaru

INFRAME

Pemudik Tiba di Semarang dengan Kapal KRI Banjarmasin-592

Semarang, IDM โ€“ Sejumlah pemudik yang menumpang kapal perang KRI Banjarmasin-592 tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, (28/3). Program mudik gratis yang diselenggarakan TNI Angkatan Laut (TNI AL) ini merupakan bentuk pelayanan bagi...

Edisi Terbaru

Subscribe hubungi bagian Sirkulasi
WhatsApp 0811 8868 831
isi form subscribe

Baca juga

Populer