Jakarta, IDM โย Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi menegaskan pentingnya misi Kontingen Garuda sebagai pasukan perdamaian PBB di Lebanon (United Nations Interim Force in Lebanon/UNIFIL).
Dalam konferensi pers usai upacara pelepasan 1.090 Kontingen Garuda Unifil di Lapangan Prima Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (9/4), ia mengatakan bahwa pasukan ini bertugas menjaga agar tidak terjadi insiden lintas batas Lebanon-Israel.
Ia pun mengutip pernyataan Dag Hammarskjรถld, Sekretaris Jenderal PBB kedua, bahwa menjaga perdamaian bukanlah tugas seorang prajurit tetapi hanya prajurit yang bisa melakukannya.
Baca Juga:ย Klaim Bohong OPM Bunuh Warga Sipil Tapi Sebut TNI
“Ia (Hammarskjรถld) menyatakan bahwa peacekeeping is not a soldier’s job but only soldiers can do it. Nah, jadi ada kekhususan-kekhususan tugas di sana tidak purely militer tapi hanya tentara yang bisa mengerjakan tugas-tugas itu,” imbuhnya.
“Pasukan perdamaian menjaga agar tidak terjadi lintas batas dari Lebanon ke Israel, misalnya tidak ada insiden-insiden pelanggaran batas dan sebagainya. Seperti itulah tugas pasukan ini di sana,” jelasnya.
Ia pun mengatakan bahwa TNI telah mengirim pasukan perdamaian ke Lebanon sejak 2006. Hingga kini, sudah 19 kontingen yang dikirim negara di Timur Tengah tersebut.
Baca Juga:ย Pesan Panglima Saat Melepas 1.090 Satgas TNI Kontingen Garuda ke Lebanon
Dalam kesempatan yang sama, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyoroti Lebanon sebagai medan tugas yang tidak biasa. Eskalasi konflik antara Israel dan Hizbullah yang terus memanas harus diwaspadai setiap saat.
“Eskalasi konflik antara Hizbullah dengan Israel akhir-akhir ini semakin meningkat. Ketengangan ini sangat berpengaruh pada wilayah Lebanon Selatan yang akan menjadi medan penugasan Anda,” ujar Agus.
“Untuk itu saya minta dalam melaksanakan tugas faktor keamanan menjadi prioritas utama, pertahanakan kewaspadaan setiap saat, serta pahami dan kuasai kondisi daerah operasi, prosedur keamanan dalam setiap kegiatan serta laporkan secara cepat setiap perkembangan yang terjadi,” sambungnya.
Baca Juga: Soal Pergantian KSAL, TNI Masih Tunggu Sidang Dewan Jakti
Adapun, Kontingen Garuda itu dibagi menjadi tujuh Satgas yaitu Satgas Batalyon Mekanis (Yonmek) XXIII-S sebanyak 850 orang; Satgas Force Headquarter Support Unit (FHQSU) XXVI-Q sebanyak 155 orang; Satgas Military Police Unit (MPU) XXV-Q sebanyak 40 orang.
Serta 18 prajurit yang tergabung dalam Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU) XXX-O; 7 prajurit Satgas Civil Military Coordination (CIMIC) XXXI-O; 9 prajurit Satgas Tim Kesehatan XXIX-P dan personel Milstaff Seceast UNIFIL. (bp)