Senin, 10 Maret 2025
Indonesia
logo
English

JA Dimara, Mutiara Hitam dari Papua

Jakarta, IDM – Johannes Abraham (JA) Dimara ialah salah satu pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari Papua.

Dimara lahir pada 16 April 1916 di Biak Utara, Papua. Walaupun dilahirkan di Papua, ia menyelesaikan pendidikan dasarnya di Ambon dan lulus dari Sekolah Pertanian Laha pada 1940. Ia lalu memutuskan masuk Sekolah Pendidikan Injil dan lulus untuk menjadi guru Injil di Pulau Buru.

Baca Juga: Benteng Bukit Kursi, Bangunan Pertahanan Utama di Pulau Penyengat

Meskipun seorang guru, Dimara turut serta dalam pengibaran Bendera Merah Putih yang dilakukan di Pulau Buruz pada 1946. Ia juga bergabung dengan gerakan yang memperjuangkan pengembalian wilayah Irian Barat kepada Republik Indonesia.

Pada 1950, Dimara banting stir menjadi prajurit TNI dan diangkat menjadi ketua Organisasi Pembebasan Irian Barat (OPI). Ia juga terlibat dalam infiltrasi pada 1954 yang menyebabkan tertangkap oleh Belanda dan dibuang ke Digul sampai 1960.

Bersama Soekarno, Dimara ikut mengumumkan Trikora. Selain itu, ia juga menyerukan supaya seluruh masyarakat Irian Barat mendukung integrasi Irian Barat ke Indonesia. Pada 1962, Dimara menjadi salah satu delegeasi yang mewakili Indonesia dalam Perjanjian New York.

Baca Juga: Pertempuran Teluk Sibolga, Adu Tembak Pertahanan Pantai ALRI dengan Kapal Perang Belanda

Ada kisah menarik tentang Dimara. Saat itu, sedang ada pawai 17 Agustus di depan istana. Dimara ikut serta dengan mengenakan rantai yang terputus. Melihat hal itu, Soekarno pun terinspirasi membuat patung pembebasan Irian Barat. Patung tersebut lalu dibuat, dan diletakkan di Lapangan Banteng, Jakarta, seperti diceritakan JA Dimara dalam otobiografinya yang berjudul Fai Do Ma, Mai Do Fa Lintas Perjuangan Putra Papua.

Dimara meninggal pada 20 Oktober 2000. Pada 11 November 2010 ia ditetapkan menjadi pahlawan nasional dan namanya diabadikan menjadi Pangkalan TNI AU di Merauke. (Sumber: inews.id, kompas.com) (at)

Berita Terkait

Berita Terbaru

INFRAME

Panen Padi untuk Program Ketahanan Pangan Nasional di Lanud Halim Perdanakusuma

Petani beraktivitas saat panen padi di Taman Wisata Edukasi Pertanian Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, (28/2).

Edisi Terbaru

Subscribe hubungi bagian Sirkulasi
WhatsApp 0811 8868 831
isi form subscribe

Baca juga

Populer