Jakarta, IDM – Sebuah laporan intelijen rahasia melaporkan bahwa Cina sedang menegosiasikan sebuah kesepakatan untuk dapat membangun fasilitas pelatihan militer di Kuba, sekaligus menempatkan pasukannya di sekitar perairan Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Wall Street Journal, Rabu (21/6), laporan intelijen itu menyampaikan negosiasi antara Cina dan Kuba masih berlangsung dan berada di tahap akhir. Namun, pemerintah Biden disebut berusaha untuk mencegah pemerintah Kuba dalam menyepakati kerja sama militer dengan Cina tersebut.
Baca Juga:ย Presiden Prancis Imbau Negara Eropa Tingkatkan Kemandirian Alutsista
Dalam laporan itu disebutkan rencana membangun fasilitas militer Cina diduga merupakan bagian dari โProyek 141โ, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk memperluas kekuatan militer di seluruh kawasan.
โFasilitas militer itu dapat memberi Cina platform untuk menampung pasukan secara permanen di Kuba dan memperluas intelijennya, termasuk penyadapan elektronik melawan AS,โ katanya.
Laporan intelijen itu muncul sehari setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melakukan kunjungan ke Beijing dan bertemu beberapa pejabat Cina termasuk Presiden Xi Jinping. Kedua belah pihak dilaporkan memiliki intensi yang sama yaitu stabilitasi hubungan antar negara dengan membentuk jalur komunikasi lanjutan.
Baca Juga:ย Beberapa Negara Eropa Jajaki Pembelian Mistral Dari Prancis
Meskipun Blinken tidak mengkonfirmasi kebenaran laporan intelijen tersebut, ia mengatakan bahwa selama bertemu dengan Xi, pihaknya telah menyampaikan kekhawatiran terkait adanya kegiatan intelijen maupun militer Cina di Kuba.
โKami sangat prihatin dengan kegiatan intelijen atau militer Cina di Kuba. Ini adalah sesuatu yang akan kami pantau dengan sangat, sangat dekat, dan kami sudah sangat jelas tentang itu. Kami akan melindungi tanah air kami, kami akan melindungi kepentingan kami,” kata Blinken. (bp)