Jakarta, IDM โ Delegasi Rusia dan Ukraina melakukan perundingan langsung untuk pertama kalinya sejak 2022. Namun, pertemuan di Turki yang berlangsung selama kurang dari 2 jam itu tidak menghasilkan kesepakatan gencatan senjata.
Satu-satunya hasil nyata dari perundingan yang digelar kemarin itu adalah kesepakatan untuk melakukan pertukaran tawanan perang dengan jumlah terbanyak yaitu masing-masing 1.000 orang.
Baca Juga: Inggris dan Jerman Sepakat Kembangkan Senjata Baru dengan Jangkauan Lebih dari 2.000 km
“Pertemuan telah berakhir. Kami membahas gencatan senjata dan pertukaran tawanan. Saat ini, kami telah sepakat untuk menukar 1.000 tawanan dengan 1.000 tawanan. Ini adalah hasil dari pertemuan kami,” kata Menteri Pertahanan (Menhan) Ukraina Rustem Umerov melansir AA, dikutip pada Sabtu (17/5).
Mengenai gencatan senjata, Rusia telah berulang kali menegaskan pihaknya perlu kepastian dalam menyelesaikan akar konflik dengan Ukraina. Dalam pertemuan itu, kepala delegasi Rusia Vladimir Medinsky, yang juga penasihat Presiden Vladimir Putin, mengatakan bahwa pihaknya bersedia untuk melakukan perundingan lanjutan dengan Ukraina.
Baca Juga: Jerman dan Filipina Tandatangani Perjanjian Pertahanan
“Kami sepakat bahwa masing-masing pihak akan menyampaikan visinya tentang kemungkinan gencatan senjata di masa mendatang dan menjelaskannya secara terperinci,” ujar Medinsky.
Ia pun menyebut bahwa pihak Ukraina meminta perundingan langsung antar kepala negara dan delegasi Rusia telah “mencatat permintaan ini”. (bp)