Jakarta, IDM – Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) menggelar latihan udara skala besar yang melibatkan 130 pesawat militer dari kedua negara. Tujuannya untuk mensimulasikan operasi perang sekaligus meningkatkan interoperabilitas antar pasukan.
Dilansir dari Mnd.go.kr, laman resmi Kementerian Pertahanan Korsel, Selasa (31/10), latihan tahunan ini bertajuk Vigilant Defense 24 dan akan berlangsung hingga 3 November. Sekitar 130 pesawat tempur termasuk F-35A dan E-737 Angkatan Udara Korsel dan pesawat tempur siluman F/A-18 dan F-35B Korps Marinir AS, akan ikut serta dalam latihan tersebut.
Baca Juga:ย Bantuan Kemanusiaan Tersendat, Pengadilan Kriminal Internasional Peringatkan Israel
Dalam latihan ini, Korsel dan AS akan melakukan misi operasional udara seperti formasi serangan, pertahanan, intersepsi udara dan dukungan udara jarak dekat baik untuk menguasai prosedur operasional dan kemampuan tempur.
“Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas antara militer kedua negara dengan melakukan misi udara besar seperti latihan tembakan langsung dari udara ke permukaan, operasi serangan udara defensif dan pelatihan darurat lainnya,” katanya.
Baca Juga:ย Cina Sebut Kapal Filipina Memasuki Salah Satu Wilayah di LCS Secara Ilegal
Latihan ini dilakukan ketika Korea Utara (Korut) meningkatkan kerja sama militer dengan Rusia, yang dikecam oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya di kawasan Asia.
Menteri Luar Negeri Korut Choe Son Hui sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya memiliki โkeinginan teguhโ untuk memperluas hubungan dengan Rusia. Korut juga telah lama mengecam latihan gabungan antara AS dan Korsel, yang dinilai sebagai konfrontasi. (bp)