Jakarta, IDM – Pengisian bahan bakar di udara atau yang dikenal dengan air refueling merupakan salah satu kemampuan penting yang harus dimiliki oleh para penerbang TNI Angkatan Udara (TNI AU).
Dengan kemampuan tersebut, maka pesawat tidak perlu kembali ke pangkalan udara untuk mengisi bahan bakar di tengah pelaksanaan misi. Selain itu, air refueling juga memungkinkan pesawat untuk terbang lebih lama lantaran jarak tempuh/jelajah pesawat yang bertambah.
Baca Juga: Ini Spesifikasi dan Kecanggihan Pesawat A400M yang Bakal Memperkuat TNI AU
Pengisian bahan bakar di udara umumnya dilakukan dengan mengunakan pesawat khusus yang kerap dikenal dengan pesawat tanker. Pesawat tanker merupakan modifikasi pesawat angkut yang dapat mengangkut tangki bahan bakar. Secara umum, terdapat dua teknik dalam melakukan air refueling yaitu Boom and Receiver serta Probe and Drogue.
Boom and Receiver merupakan teknik pengisian bahan bakar yang dilakukan dengan menggunakan pipa kaku yang akan dihubungkan ke dalam tangki pesawat penerima. Melalui teknik ini, pengisian bahan bakar dapat dilakukan lebih cepat lantaran debit aliran bahan bakar dapat lebih besar.
Baca Juga: Kilas Balik Pembentukan dan Deretan Alutsista yang Pernah Memperkuat Skadron Udara 2
Kemudian, Probe and Drogue merupakan tenik pengisian bahan bakar di udara yang paling umum digunakan oleh para penerbang di dunia. Teknik ini menggunakan pipa fleksibel yang akan dihubungkan ke dalam tangki pesawat penerima. Fungsi drogue untuk menstabilkan pipa selama di udara. (dari berbagai sumber/yas)