Jakarta, IDM โ Sekitar satu juta anak di Gaza membutuhkan dukungan kesehatan mental untuk mengatasi depresi akibat dari konflik Israel-Hamas yang berlangsung selama 15 bulan.
“Satu juta anak membutuhkan dukungan kesehatan mental dan psikososial untuk mengatasi depresi, kecemasan, dan pikiran bunuh diri,” kata Tom Fletcher, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat, dalam pertemuan-pertemuan Dewan Keamanan PBB, melansir Unocha.org, Sabtu (25/1).
Baca Juga: Filipina: Tujuan Kehadiran Sistem Typhon AS untuk Tingkatkan Kesiapan Militer
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa konflik itu memberikan dampak serius termasuk terhadap anak-anak, dimana mereka terluka, terpaksa menjadi yatim piatu, atau terpisah dari keluarga. Diperkirakan lebih dari 17.000 anak-anak kehilangan keluarga mereka di Gaza
Dengan demikian, ia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk memastikan tiga hal yakni berjalannya gencatan senjata, penerapan hukum internasional, dan perlindungan warga serta dikembalikannya tawanan.
Baca Juga: Korut Diduga akan Kirim Pasukan Tambahan ke Rusia
“PBB dan mitra kami memanfaatkan setiap peluang yang dihadirkan oleh gencatan senjata untuk meningkatkan respons kami di seluruh Jalur Gaza,” katanya.
“Namun, kita tidak dapat melakukannya sendirian. Melonjaknya volume bantuan ke Gaza memerlukan upaya kolektif. Seluruh Gaza, lebih dari 2 juta orang bergantung pada dukungan kemanusiaan kita. Oleh karena itu, sangat penting agar persediaan pasokan diisi secara berkala, termasuk oleh Negara Anggota (PBB). Upaya bantuan harus segera dilengkapi oleh sektor swasta,” sambungnya. (bp)