Jakarta, IDM – Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan bahwa pesawat sipil Azerbaijan yang jatuh pada minggu lalu akibat ditembak oleh Rusia secara tidak sengaja. Namun, ia mengkritik Rusia karena mencoba untuk menutupi fakta tersebut.
“Faktanya adalah bahwa pesawat sipil Azerbaijan rusak dari luar di atas wilayah Rusia, dekat kota Grozny, dan hampir kehilangan kendali. Kami juga tahu bahwa sistem peperangan elektronik membuat pesawat kami kehilangan kendali,” kata Aliyev melansir President.az, Senin (30/12).
“Pada saat yang sama, akibat tembakan dari darat, ekor pesawat juga rusak parah,” sambungnya.
Baca Juga: Houthi Tegaskan Komitmen untuk Terus Serang Israel
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Rusia mencoba menutupi masalah tersebut selama beberapa hari, termasuk dengan mengemukakan teori tentang adanya ledakan tabung gas di dalam pesawat tersebut.
“Hal ini jelas menunjukkan bahwa pihak Rusia ingin menutupi masalah tersebut, yang tentu saja tidak pantas bagi siapa pun. Tentu saja, pesawat kami ditembak secara tidak sengaja. Tidak ada pembicaraan tentang tindakan teror yang disengaja di sini,” imbuhnya.
Namun, ia menyesalkan tindakan Rusia yang tidak mengakui kesalahan dan segera meminta maaf secara publik ke Azerbaijan, negara yang selama ini berhubungan baik dengan pemerintahan Vladimir Putin.
“Ini adalah tindakan dan langkah-langkah yang seharusnya diambil. Sayangnya, selama tiga hari pertama, kami tidak mendengar apa pun dari Rusia kecuali beberapa teori yang tidak masuk akal,” ujarnya.
Baca Juga: Korut Bentuk Strategi ‘Terkeras’ Lawan AS
“Pertama-tama, pihak Rusia harus meminta maaf kepada Azerbaijan. Kedua, pihak Rusia harus mengakui kesalahannya. Ketiga, pihak yang bertanggung jawab harus dihukum, dituntut secara pidana, dan kompensasi harus dibayarkan kepada negara Azerbaijan, kepada penumpang dan awak kabin yang terluka,” sambungnya.
Ia mencatat bahwa tuntutan pertama telah dipenuhi ketika Putin meminta maaf kepadanya pada Sabtu lalu. Putin menyebut kecelakaan itu sebagai “insiden tragis” meskipun tidak menyebutnya sebagai tanggung jawab Moskow.
Kecelakaan Azerbaijan Airlines pada 25 Desember lalu menewaskan 38 dari total 67 penumpang dan awak kabin. Penyelidikan atas kecelakaan itu sedang berlangsung, dan Aliyev menyebut “versi akhir (insiden) akan diketahui setelah kotak hitam dibuka.” (bp)