Jakarta, IDM – Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) mengatakan bahwa Hizbullah telah meluncurkan 250 proyektil dari Lebanon pada beberapa waktu lalu.
Melansir Al Jazeera, Senin (25/11), hal itu diungkapkan IDF dalam sebuah siaran radio lokal. Serangan itu disebut tidak memakan korban jiwa tetapi melukai sedikitnya 11 orang.
Baca Juga: Korban Tewas di Gaza Melebihi 44.000 Orang
Sementara, Hizbullah mengklaim serangan itu mengenai pangkalan angkatan laut Ashdod di Israel bagian selatan untuk pertama kalinya. Kelompok itu pun mengklaim telah melakukan operasi terhadap target militer di Tel Aviv dengan menggunakan rudal dan drone serang.
Hal itu dilakukan Hizbullah sehari setelah Israel menewaskan sedikitnya 29 orang dalam serangan di Kota Beirut. Sekitar 66 orang lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Publik Lebanon.
Seruan gencatan senjata terhadap kedua pihak pun semakin besar. Kepala Kebijakan Uni Eropa (UE) Josep Borrell menekankan, keduanya harus segera mencapai kesepakatan.
Baca Juga: Korut Kecam Latihan Gabungan AS, Korsel dan Jepang
“Kami hanya melihat satu kemungkinan jalan ke depan: gencatan senjata segera dan penerapan penuh Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa 1701,” kata Borrell usai bertemu Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati dan Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri, yang telah menjadi penengah bagi Hizbullah.
Resolusi 1701 yang pernah diadopsi pada 11 Agustus 2006, menuntut penghentian total konflik antara Lebanon dan Israel serta pembentukan zona demiliterisasi antara ‘Garis Biru’ (perbatasan de facto antara Lebanon dan Israel) dan Sungai Litani. Resolusi itu hanya memperbolehkan tentara Lebanon dan UNIFIL untuk memiliki senjata atau peralatan militer di area tersebut. (bp)