Jakarta, IDM โย Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengaku optimis bahwa gencatan senjata dapat segera dicapai untuk mengakhiri pertempuran antara Israel dan Hizbullah yang mengguncang negaranya.
Hal itu ia ungkapkan menanggapi seruan Amerika Serikat (AS), Prancis, dan sekutu lainnya untuk segera gencatan senjata selama 21 hari berdasarkan diskusi intensif Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada beberapa waktu lalu.
Baca Juga:ย Cina Uji Coba Rudal Balistik Antarbenua ke Samudra Pasifik
Dilansir dari Reuters, Kamis (26/9), Mikati menyambut baik seruan untuk gencatan senjata. Namun, menurutnya kunci implementasinya adalah bukti komitmen dari Israel.
Menurut otoritas Pemerintahan AS, rencana gencatan senjata akan ditetapkan di “Garis Biru” Israel-Lebanon, sebuah garis demarkasi antara kedua negara. Durasi selama 21 hari diharapkan akan memberi ruang bagi kedua belah pihak untuk berunding menuju penyelesaian konflik secara diplomatik.
Baca Juga: Putin Peringatkan Rusia Dapat Gunakan Senjata Nuklir
Sementara, Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon mengatakan bahwa Israel akan menyambut baik gencatan senjata dan lebih memilih solusi diplomatik dengan Hizbullah, yang di dukung Iran. Namun, saat pertemuan Dewan Keamanan PBB, ia menyebut Iran adalah sumber kekerasan di Timur Tengah dan perdamaian memerlukan penghentian ancaman tersebut. (bp)