Jakarta, IDM โย Perwakilan tetap Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengkritik proposal gencatan senjata tiga tahap di Gaza, dengan menyebutnya tidak memiliki langkah konkrit dan rinci untuk diimplementasikan.
Dilansir dari AA, Selasa (2/7), Nebenzia menilai proposal itu tidak merinci membahas rencana gencatan senjata. Ia pun menyebut Rusia memilih abstain karena tidak ingin menandatangani resolusi yang implementasi, tujuan, dan jangka waktunya tidak jelas.
โKami tidak ingin memberikan dokumen kosong kepada rekan-rekan kami untuk berpura-pura bahwa penerapannya benar-benar terjadi,โ katanya.
Baca Juga:ย Kekurangan Pasukan Perang, Ukraina Bebaskan Bersyarat Narapidana
โSekarang mereka menyalahkan Hamas seolah-olah Israel telah menyetujui hal tersebut, padahal kenyataannya tidak demikianโฆ Ping-pong ini terus berlanjut, namun tidak terjadi apa-apa. Kenyataannya tidak terjadi apa-apa,โ tambahnya.
Pada Mei lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengusulkan proposal tiga tahap, yang mencakup gencatan senjata, pertukaran tawanan dan rekonstruksi skala besar di Gaza.
Berdasarkan proposal itu, Hamas dan Israel akan melakukan negosiasi selagi gencatan senjata pada fase pertama. Selanjutnya, keduanya akan melakukan pertukaran tawanan selagi Israel mundur dari Gaza dan gencatan senjata permanen dimulai.
Baca Juga:ย Rusia Peringatkan akan Hancurkan Semua Senjata AS yang dikirim ke Ukraina
Pada tahap terakhir, rekonstruksi Gaza skala besar dimulai sekaligus pengembalian peninggalan segala hal yang berkaitan dengan tawanan yang tewas kepada keluarga mereka.
Hingga kini, proses gencatan senjata masih tersendat karena kedua pihak yang berkonfrontasi tidak sepenuhnya menyetujui proposal yang diajukan AS tersebut. (bp)