Jakarta, IDM โย Ukraina menolak persyaratan gencatan senjata yang diumumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dan menyebutnya sebagai hal yang โtidak masuk akalโ.
Sebelumnya, Putin mengatakan bahwa Rusia akan gencatan senjata dan melakukan perundingan damai jika Ukraina membatalkan ambisi NATO dan menarik pasukannya dari empat wilayah yaitu Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (15/6), Kementrian Luar Negeri (Kemlu) Ukraina menyebut pernyataan Putin manipulatif, yang bertujuan untuk menyesatkan komunitas internasional.
Baca Juga:ย Rusia akan Gencatan Senjata jika Ukraina Tarik Pasukan dari Empat Wilayah Ini
โTidak masuk akal bagi Putin, yang merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan bersama dengan antek-anteknya, agresi bersenjata terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua, untuk menampilkan dirinya sebagai pembawa perdamaian,โ kata Kemlu Ukraina.
Dalam pernyataan terpisah, asisten presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan bahwa tidak mungkin ada jalan tengah antara pernyataan Putin dan kondisi Ukraina untuk mengakhiri perang.
โDia menawarkan kepada Ukraina untuk mengakui kekalahan. Dia menawarkan kepada Ukraina untuk secara hukum menyerahkan wilayah kepada Rusia. Dia menawarkan kepada Ukraina untuk menyerahkan kedaulatan geopolitiknya,โ kata Podolyak.
Baca Juga:ย NATO Sepakat Beri Bantuan Keamanan dan Pelatihan Militer untuk Ukraina
Ia menegaskan, Ukraina menginginkan perdamaian tetapi hanya jika Rusia dihukum secara adil atas agresinya dan kedaulatan Ukraina ditegakkan.
“Melalui pernyataan Putin, Rusia seperti seolah-olah bukan mereka yang memulai agresiโฆ tapi seolah-olah mereka mengusulkan perdamaian dan Ukraina tidak menginginkannya,” imbuhnya. (bp)