Jakarta, IDM โย Pasukan Rusia dilaporkan mulai menduduki pangkalan udara di Niger yang awalnya digunakan oleh pasukan Amerika Serikat (AS). Hal ini dilakukan usai junta militer Niger memutuskan untuk mengusir pasukan AS.
Dilansir dari BBC, Jumat (3/5), pasukan Rusia itu disebut bertugas di Pangkalan Udara 101 di Ibu kota Niamey tetapi tidak berbaur dengan pasukan AS yang masih berada disana. Menanggapi hal tersebut, Menhan AS Lloyd Austin mengatakan Rusia tidak menimbulkan โrisikoโ terhadap pasukan AS.
Baca Juga:ย Jepang Ungkap Penyebab Kecelakaan Helikopter SH-60K Seahawk
โOrang-orang Rusia berada di kompleks terpisah dan tidak memiliki akses terhadap pasukan AS atau akses terhadap peralatan kami. Saya selalu fokus pada keselamatan dan perlindungan pasukan kamiโฆ Namun saat ini, saya tidak melihat masalah signifikan di sini dalam hal perlindungan pasukan kami,โ kata Austin.
Pasukan AS telah berada di Niger selama bertahun-tahun untuk membantu mengamankan wilayah dari pengaruh kelompok militan ISIS. Namun, sejak kudeta militer, pemimpin yang baru ingin menjauhkan Niger dari Barat.
Baca Juga:ย Turki Sebut Berhasil โNetralisirโ 43 Militan Kurdi
Menurut Paul Melly, analis Afrika Barat di lembaga Think tank Chatham House, keberadaan pasukan Rusia itu tidak berpotensi menimbulkan konfrontasi dengan pasukan AS.
Selain itu, peralihan Niger ke Rusia nampaknya karena Pemerintahan Putin tidak pernah memaksakan kehendak maupun aturan tertentu. Akan tetapi, Melly menilai masih belum jelas kontribusi apa yang akan diberikan Rusia terhadap keamanan Niger. (bp)