Kamis, 4 Juli 2024

TNI AL Survei Rencana Tempat Pembangunan Pangkalan Kapal Selam di Koarmada I dan III

BACA JUGA

Jakarta, IDM – TNI AL tengah meninjau beberapa tempat di wilayah Indonesia bagian barat dan timur, yakni Komando Armada (Koarmada) I dan III untuk rencana membangun pangkalan kapal selam.

“Beberapa tempat sudah ditinjau dan disurvei untuk dijadikan rencana pangkalan kapal selam,” ungkap Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali kepada awak media di Jakarta, Selasa (14/5).

Saat ini, pangkalan kapal selam TNI AL hanya terdapat di Surabaya, Jawa Timur, yakni di wilayah kerja Koarmada II. Pangkalan tersebut berdiri sejak 12 September 1959 silam yang tergabung dalam lingkup komando pelaksana Satuan Kapal Selam (Satkalsel).

Baca Juga: Kapal Pemburu Ranjau TNI AL dan Singapura Ikuti Tahapan Darat Joint Minex Pandu 2024

Mengenai rencana pengembangan pangkalan kapal selam di wilayah Koarmada I dan III, Ali mengatakan ke depannya TNI AL perlu diperkuat dengan jumlah armada kapal selam secara ideal.

“Untuk satuan kapal selam memang saat ini hanya ada di Surabaya, ke depan harapannya tunggu (unit) kapal selamnya banyak dulu, baru kita bisa bagi (kapal selam) ke beberapa tempat ya,” kata Ali.

Adapun dalam rencana postur pemenuhan kekuatan matra laut pada 2025-2044, TNI AL menargetkan membangun kekuatan bawah laut dengan menambah 12 unit kapal selam. Jumlah ini menurut Ali merupakan kekuatan ideal yang harus dimiliki angkatan laut.

Baca Juga: Latihan Operasi Pertahanan Pantai Bersama AS, TNI AL Kerahkan 1.380 Prajurit

“Kalau idealnya harusnya banyak sekali (jumlah kapal selam), tapi yang optimal mungkin 12 unit. Dulu kita punya 12 kapal selam di era orde lama, zaman Presiden Soekarno,” jelasnya.

Selain menambah 12 unit kapal selam untuk membangun kekuatan bawah laut, Ali juga mengungkapkan rencana penambahan unit kapal selam kecil tak berawak atau unmanned underwater vehicle.

“Ke depan kita mungkin kapal selam besarnya 12 dan kapal selam lain yang kecil atau unmanned underwater vehicle,” ujar Ali.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI dengan Naval Group dan PT PAL menandatangani kontrak pengadaan dua unit Scorpene, pada Kamis (28/3) lalu.

Baca Juga: TFG Pengamanan WWF Ke-10 Digelar Simulasikan Penanganan Gempa Bumi, Erupsi Hingga Terorisme

Dalam kontrak tersebut Indonesia juga akan mendapatkan simulator untuk training, pelatihan anak buah kapal (abk), instruktur dan operator simulator, integrated logistic support serta material untuk tiga kali misi selama setahun.

Pembangunan Scorpene disebutkan bakal dibangun di galangan kapal PT PAL melibatkan transfer pengetahuan dan teknologi dari Naval Group serta pemanfaatan 100 persen aset produksi galangan kapal asal Surabaya itu.

Saat ini, TNI AL baru memiliki empat kapal selam aktif untuk operasional, yaitu KRI Cakra-401, KRI Nagapasa-403, KRI Ardadeli-404, dan KRI Alugoro-405. (at)

BERITA TERBARU

INFRAME

Kejuaraan Menembak Tanfoglio Cup 2024

Peserta kategori IPSC Level III mengikuti Kejuaraan Menembak Tanfoglio Cup 2024 di Lapangan Tembak Djamsuri, Wing Komando 1 Kopasgat, Jakarta, Jumat (7/6). Perlombaan tersebut mengangkat tema "Kualitas dan Prestasi adalah Kehormatan".

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER