Jakarta, IDM – TNI AL menggandeng sejumlah pihak, termasuk negara peserta 5th MNEK 2025 untuk merumuskan upaya penanggulangan bencana dalam salah satu menu latihan gabungan militer di Bali, Rabu (19/2).
Selain negara peserta MNEK 2025, beberapa pihak yang terlibat dalam Lesson From Expert (LSE) & Subject Matter Expert Exchange (SMEE) adalah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI.
Baca Juga: Operasi Trisila 2025, Dua Kapal Perang TNI AL Dikirim ke Natuna
Agenda yang dipimpin oleh Komandan Guspurla Koarmada II Laksma TNI Amrin Rosihan ini dihadiri oleh tiga anak buah kapal (ABK) dari setiap masing-masing kapal perang asing.
Pada sesi tersebut, para peserta menerima pemaparan tentang urgensi perumusan aksi cepat tanggap dalam menghadapi bencana di suatu daerah. Selain itu, mereka juga mendapat paparan tentang mekanisme dan peran Indonesia dalam menangani bencana di luar negeri seperti gempa bumi di Suriah dan Turki pada 2023 lalu.
Kasubdiskumlater Diskumal, Kolonel Laut (H) R. Ronting mengatakan TNI AL memainkan peran krusial pada penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan di Tanah Air. Ia mengungkap kerja sama maritim yang dijalin oleh TNI AL dan negara sahabat menjadi salah satu kunci penanganan bencana alam.
Baca Juga: Cara TNI AD Cegah Penyalahgunaan Kendaraan
“Melalui peran TNI AL dalam hal penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan, kerja sama maritim dan menjadi pilar vital untuk menjaga stabilitas keamanan regional,” ujar Ronting, dikutip dari Dispenal, Kamis (20/2).
“Meskipun terdapat tantangan yang dihadapi, kesamaan visi dan kolaborasi yang erat antar negara akan berdampak positif dan berkelanjutan di masa depan. Khususnya dalam penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan,” sambungnya. (un)