Jakarta, IDM – TNI AL dan Angkatan Laut Rusia menyepakati perjanjian kerja sama mengenai penyelamatan darurat untuk kecelakaan kapal selam (agreement on cooperation in emergency SAR for submarine accident and crews).
Hal tersebut dibahas saat Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (Asops KSAL) Laksamana Muda Yayan Sofiyan dalam 3rd Navy to Navy Talk yang digelar oleh TNI AL dan Angkatan Laut Rusia, di Petersburg, Kamis (19/12).
“Kedua angkatan laut membahas berbagai kegiatan dalam bidang pendidikan dan pelatihan, termasuk kunjungan kapal dan kolaborasi kerja sama untuk meningkatkan kepercayaan dan hubungan antara TNI AL dan Rusia,” ujar Yayan, dikutip dari siaran pers Dispenal, Jakarta, Sabtu (21/12).
Baca Juga:Â Pimpin Apel Luar Biasa, Aspotdirga KSAU: Terus Berinovasi dan Gali Potensi untuk Dukung Kegiatan TNI AU
Selain membahas kesepakatan kerja sama mengenai SAR untuk kapal selam, angkatan laut kedua negara juga membahas agenda The Main Naval Parade 2025, rencana latihan Multilateral Naval Exercise (MNEK) yang akan digelar TNI AL di Bali, pada 2025.
TNI AL dan Angkatan Laut Rusia juga membahas kesepakatan kerja sama di bidang pendidikan dan program kursus.
“Kedua angkatan laut juga sepakat akan melaksanakan passing exercise atau passex (latihan kapal saat keluar dan masuk yurisdiksi perairan) dalam kegiatan kunjungan persahabatan kapal perang (port visit)” kata Yayan.
Baca Juga: Dukung Program Perisai Trisula Nusantara, Menhan Sjafrie Kunjungi Tarakan dan Nunukan
Pada kesempatan yang sama, Wakil KSAL Laksamana Muda Vladimir Zemskov mengapresiasi netralitas Indonesia dalam konflik Rusia-Ukraina. Menanggapi hal itu, Yayan menyampaikan kepada pihak Rusia mengenai kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas aktif.
“Indonesia dapat menjalin kerja sama dengan berbagai negara sahabat untuk meningkatkan capability and capacity building serta mutual trust, termasuk di bidang militer,” pungkasnya. (at)