Jakarta, IDM โ Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali, menyebutkan TNI AL kemungkinan menambah opsi pengadaan fregat dari sejumlah galangan kapal negara.
“Mungkin nanti akan ada tambahan lagi fregat dari beberapa negara, mungkin,” kata Ali, kepada awak media, di Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), Cilangkap, Jakarta, Kamis (6/2).
Pada hari ini, rapat pimpinan (rapim) TNI AL akan membahas pengembangan kekuatan matra laut untuk mendukung pengamanan titik sempit (choke points) dengan rencana pengadaan pertahanan pantai (coastal defence), fregat, kapal induk, kapal selam ringan, sensor deteksi bawah laut.
Baca Juga: Kapuslaiklambangjaau: Keselamatan Bukan Sekadar Kepatuhan, Tapi Harus Jadi Budaya
Selain itu, modernisasi sistem persenjataan dan pangkalan, termasuk fasilitas pemeliharaan dan logistik sistem terintegrasi serta pengembangan kapabalitas pertahanan siber.
“Alutsista yang akan diadakan dalam beberapa tahun ke depan, dari Italia kita mendapatkan dua PPA, kelasnya (sejenis) fregat. Kemudian, di dalam negeri kita membangun dua fregat Merah Putih, ada light fregat dari Lampung, dan dua Kapal Cepat Rudal (KCR) Turki,” jelas Ali.
Pada September 2024, Ali sempat mengungkapkan Presiden Prabowo Subianto yang kala itu masih menjabat sebagai menteri pertahanan, untuk membeli alutsista baru dari Eropa.
Baca Juga: KSAL Sebut Butuh Kapal Induk untuk Operasi Militer Selain Perang
“Selain (kapal OPV Italia) PPA, ada beberapa fregat juga dari sejumlah negara di Eropa dan beberapa peralatan perang dari negara-negara lain,” ungkap Ali, Jakarta, Senin (2/9) lalu.
Dia mengatakan, Prabowo sangat memahami Republik Indonesia merupakan negara maritim. Adapun wilayah Indonesia adalah 70 persen lautan dan 30 persen daratan, memiliki lebih dari 17.000 pulau dengan garis pantai seluas 99.000 km.
“Bapak rabowo sudah berjanji akan meningkatkan kekuatan TNI AL, karena kita negara maritim, maka angkatan lautnya harus kuat. Demikian beliau berpesan,” kata Ali. (at)