Pelaksana Tugas Kepala Hamas di Gaza, Khalil al-Hayya, mengatakan bahwa pihaknya tidak akan bersedia untuk melakukan pertukaran sandera dengan Israel hingga agresi di Gaza berakhir. Hal ini disampaikan di tengah upaya perundingan gencatan senjata.
Seorang pejabat tinggi Hamas mengatakan bahwa pihaknya bersedia 'meletakkan senjatanya' dan berubah menjadi partai politik jika negara Palestina merdeka didirikan berdasarkan garis perbatasan sebelum 1967.