Israel mengklaim telah menewaskan seorang komandan Hamas yang terlibat dalam serangan pada 7 Oktober 2023 di Israel, yang juga merangkap sebagai staff Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Jalur Gaza.
Abbas mendesak masyarakat internasional untuk berhenti mengirim senjata ke Israel, yang hanya memperburuk pertumpahan darah di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kembali menyerukan perlunya perlindungan segera bagi penduduk sipil di Jalur Gaza, termasuk para staff kemanusiaan. Sebab, hingga kini lingkungan itu masih jauh dari kata aman.
Badan HAM PBB (OHCHR) memperingatkan bahwa situasi di Jalur Gaza telah berubah menjadi anarki dengan berbagai penjarahan dan pembunuhan yang memperburuk krisis kemanusiaan.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan bahwa situasi di Jalur Gaza menjadi semakin buruk karena "tidak ada tempat yang aman bagi warga Palestina.
Serangan terbaru Israel di Jalur Gaza disebut Hamas telah menghambat perundingan gencatan senjata yang telah berlangsung cukup lama demi mencapai perdamaian.
Israel tetap melakukan serangan di Jalur Gaza, termasuk Rafah setelah usai Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) memerintahkan Israel untuk menghentikan serangan militer di kota tersebut.
Amerika Serikat (AS) mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga sementara yang dibangun di lepas pantai Jalur Gaza. Hal itu dilakukan di tengah pembatasan akses penyebrangan di perbatasan oleh Israel.
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengkonfirmasi bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat perang Israel-Hamas mencapai hampir 35.000 jiwa. Namun, jumlah jasad yang teridentifikasi tidak mencapai angka tersebut.
Kepala Hak Asasi Manusia PBB atau OHCHR, Volker Turk, menyerukan penyelidikan independen dan transparan setelah laporan tentang kuburan massal yang ditemukan di Rumah Sakit Nasser dan Rumah Sakit al-Shifa di Jalur Gaza.
Pemerintah Israel menunda rencana invasi darat ke Kota Rafah, di selatan Jalur Gaza, usai diserang oleh Iran menggunakan ratusan drone dan rudal pada beberapa waktu lalu.
Perundingan mengenai gencatan senjata antara Israel dan Hamas tampaknya hanya menghasilkan sedikit kemajuan. Kedua belah pihak tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka siap untuk berkompromi.