Rabu, 26 Juni 2024

Soal Hibah Korvet Korsel, KSAL: Menguntungkan, Tambah Unsur Kekuatan TNI AL

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengaku rencana penerimaan hibah satu unit kapal perang korvet bekas dari Korea Selatan, bakal membantu kekuatan TNI AL untuk pertahanan laut.

“Tentu saja cukup menguatkan, karena kalau dihitung dari luas lautan yang ada, kemudian jumlah kapal perang yang kita punya, tentu belum sebanding untuk menjaganya,” kata Ali saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, Kemhan, dan Panglima TNI di Senayan, Jakarta, Kamis (6/6).

“Adanya korvet ini akan meningkatkan kekuatan, terutama di Satuan Kapal Eskorta (Satkor) yang terdiri dari kapal perang jenis korvet dan fregat,” sambungnya.

Baca Juga: Indonesia Akan Terima Hibah Korvet Kelas Pohang dari Korsel, Ini Rinciannya

Mengenai masa operasional kapal, Ali mengungkapkan korvet Patrol Combat Class (PCC) Bucheon-733 kelas Pohang itu diperkirakan masih mampu untuk digunakan dalam rentang waktu 10-15 tahun dengan hanya memerlukan pembenahan pada sistem sensor, persenjataan, dan komando (Sewaco).

“Beberapa unsur (kapal perang) kita ada yang lebih tua dari (Bucheon-733) itu umurnya, seperti kelas Parchim jauh lebih tua, kelas Van Speijk jauh lebih tua lagi, bahkan lebih tua dari umur saya. (Hibah korvet) tentu menguatkan, masih bisa digunakan,” ujar Ali.

Selain itu, secara teknis rencana penerimaan hibah korver kelas Pohang dari Korea Selatan itu memiliki persenjataan meriam 76mm yang hampir digunakan di seluruh kapal perang atau KRI jenis korvet dan fregat yang dimiliki oleh TNI AL.

Baca Juga: Kunker di Lanud Abd Saleh, KSAU Ungkap TNI AU Akan Diperkuat dengan Alutsista Baru dan Modern

“Hampir sama dengan korvet dan fregat kita yang ada meriamnya 76mm. Secara pelatihan, penggunaan, dan pemeliharaan, para anak buah kapal (ABK) sudah cukup menguasai. Jadi, ini menguntungkan,” tuturnya.

Kemudian, Ali mengatakan rencana penerimaan hibah korvet tersebut juga menguntungkan dari nilai ekonomis. Pasalnya, untuk perbaikan hanya perlu dilakukan penambahan pada Sewaco, yakni sensor dan combat management system (CMS).

Baca Juga: Shangri-La Dialogue, Berawal dari Kekhawatiran Atas Keamanan Dunia

“Perawatan tidak terlalu berat, badan kapal atau hull dari kondisi yang disurvei cukup baik, untuk pusat pemadam dan sistem hydrant cukup baik, pelengkapan pelampung cukup lengkap, liferaft mungkin perlu servis karena umurnya hanya setahun, biasanya tiap tahun diperiksa,” papar Ali.

“Tinggal masalah pada Sewaco, CMS yang mungkin perlu diperbaiki dan mungkin apabila akan dilengkapi dengan rudal dan torpedo, nanti kita bisa ikut program refurbishment kalau memang dipersenjatai produk kendali dan torpedo,” imbuhnya. (at)

BERITA TERBARU

INFRAME

Kejuaraan Menembak Tanfoglio Cup 2024

Peserta kategori IPSC Level III mengikuti Kejuaraan Menembak Tanfoglio Cup 2024 di Lapangan Tembak Djamsuri, Wing Komando 1 Kopasgat, Jakarta, Jumat (7/6). Perlombaan tersebut mengangkat tema "Kualitas dan Prestasi adalah Kehormatan".

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER