Jakarta, IDM โย Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Andrei Belousov mengatakan bahwa Rusia harus terus meningkatkan kemampuan pertahanan dan bersiap untuk menghadapi aliansi militer NATO pada satu dekade mendatang.
Dalam pertemuan Kemhan Rusia di Moskow pada beberapa waktu lalu, Belousov mengungkapkan bahwa langkah militer Rusia harus disesuaikan dengan tiga faktor. Pertama, menjalankan ‘operasi militer khusus’ untuk mencapai tujuan Rusia. Ia mengklaim bahwa sepanjang tahun ini, pasukan Rusia membebaskan hampir 4.500 kilometer persegi wilayah yang diduduki Ukraina.
Baca Juga:ย HRW Sebut Israel Lakukan Genosida dengan Memblokir Akses Air Bersih di Gaza
“Yang kedua adalah memastikan kesiapan penuh terhadap situasi apa pun dalam jangka menengah. Itu termasuk kemungkinan konflik militer dengan NATO di Eropa pada dekade berikutnya,” imbuhnya melansir Telegram Kemhan Rusia @mod_russia, Jumat (20/12).
Ia menyoroti KTT NATO pada bulan Juli lalu, yang menurutnya isi doktrin Amerika Serikat (AS) bersama anggota aliansi itu membuktikan bahwa Rusia harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan berbagai ancaman dalam beberapa tahun mendatang.
Baca Juga:ย Presiden Rusia Akui Siap Berkompromi dengan Ukraina
Oleh sebab itu, ia menyerukan agar Rusia terus meningkatkan kemampuan teknologi militer termasuk melibatkan kecerdasan buatan, robotika, hingga pertukaran data terenkripsi berkecepatan tinggi.
“Teknologi-teknologi ini pada dasarnya mengubah sifat peperangan di semua tingkatan, yaitu, taktis, operasional, dan strategis,” imbuhnya.
“Sudah diketahui umum bahwa Amerika Serikat telah menyatakan Rusia sebagai sumber ‘ancaman yang mendesak dan mengancam’. Pada bulan November 2023, satu pangkalan pertahanan rudal AS diresmikan 165 km dari Rusia, di Redzikovo (Polandia),” jelasnya. (bp)