Jakarta, IDM โ Laksamana Madya TNI Edwin Rajo Mangkuto resmi dilantik sebagai Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) pada Selasa (19/3) pagi.
Usai pelantikan, Edwin menegaskan bahwa pengalaman militernya akan menjadi modal utama dalam menjalankan tugas barunya.
“Saya ingin mengaplikasikan pengalaman di bidang perencanaan strategis, koordinasi lintas matra, dan pengelolaan sumber daya manusia untuk memperkuat program kepemimpinan di Lemhannas RI,” ujarnya.
Baca Juga: Peringati HUT ke-79 TNI AU, KSAU Serahkan 5.000 Paket Sembako untuk Warga Tasikmalaya
Pendidikan di Lemhannas RI, lanjut Edwin, perlu semakin berorientasi pada praktik dan simulasi langsung agar para peserta dapat memahami kompleksitas pengambilan keputusan dalam kondisi nyata.
Selain itu, dengan latar belakangnya sebagai perwira tinggi TNI AL, Edwin melihat keamanan maritim sebagai isu strategis yang harus diperkuat dalam kurikulum kepemimpinan nasional.
“Keamanan maritim adalah elemen vital bagi kedaulatan dan ketahanan negara. Saya ingin memastikan para pemimpin masa depan memahami tantangan geopolitik dan geostrategis yang terkait dengan aspek ini,” tambahnya.
Edwin yang pernah menjabat sebagai Komandan Pusat Polisi Militer TNI juga berkomitmen untuk menanamkan disiplin serta standar etika yang tinggi bagi peserta pendidikan di Lemhannas RI.
“Keberhasilan kepemimpinan tidak hanya ditentukan oleh kecakapan intelektual, tetapi juga oleh integritas dan disiplin yang kuat,” tegasnya.
Baca Juga: Enam Prajurit TNI AD Terima Penghargaan Pelindung Hutan Tambora
Profil Laksda Edwin
Laksamana Muda TNI Edwin Rajo Mangkuto adalah sosok perwira tinggi TNI Angkatan Laut yang perjalanan kariernya mencerminkan kombinasi keahlian teknis, kepemimpinan strategis, dan pemahaman mendalam terhadap pertahanan maritim Indonesia. Dengan jabatan barunya sebagai Wakil Gubernur Lemhannas, Edwin akan segera menyandang pangkat Laksamana Madya (bintang tiga).
Perjalanan pengabdiannya dimulai dari Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan 37 tahun 1991, yang kemudian dilanjutkan dengan pendidikan spesialisasi sebagai penerbang TNI AL. Kemampuannya di bidang penerbangan membawanya ke berbagai operasi strategis sebelum dipercaya memimpin kapal perang dalam berbagai misi. Perpaduan antara pengalaman sebagai penerbang dan komandan kapal menjadikannya perwira dengan perspektif unik dalam pengelolaan kekuatan laut.
Karier Edwin terus berkembang dengan penugasan di berbagai lini, mulai dari aspek operasional hingga penegakan disiplin dan hukum di lingkungan TNI. Ia pernah menjabat sebagai Komandan Pusat Penerbangan TNI AL (Danpuspenerbal), Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Danpuspomal) dan kemudian Komandan Pusat Polisi Militer TNI (Danpuspom TNI).
Tidak berhenti di situ, ia kemudian memimpin Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil), sebuah posisi yang menuntut keahlian dalam pergerakan armada laut dan logistik strategis. Keahliannya dalam perencanaan dan kebijakan pertahanan membawanya ke jabatan Asisten Perencanaan dan Anggaran Kasal (Asrena KSAL), lalu Asisten Perencanaan Umum Panglima TNI (Asrenum Panglima TNI), sebelum akhirnya dipercaya sebagai Wakil Gubernur Lemhannas.
Baca Juga: KSAL Singapura Terima Tanda Kehormatan โBintang Jalasena Utamaโ
Selain pengalaman tempur dan kepemimpinan di berbagai satuan, Laksda TNI Edwin Rajo Mangkuto juga mengembangkan wawasan akademisnya. Ia meraih gelar Sarjana Hukum dan Magister Ilmu Hukum dari Universitas Hang Tuah, serta menyelesaikan program Magister Pertahanan di Universitas Pertahanan.
Ia juga aktif dalam dunia pemikiran strategis, terutama dalam kaitannya dengan kedaulatan maritim dan ketahanan nasional. Salah satu kontribusinya dalam pemikiran strategis adalah bukunya yang berjudul Potensi Maritim untuk Swasembada Pangan.
Buku ini mengangkat bagaimana sektor maritim dapat menjadi kunci dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional, sejalan dengan visi-misi Asta Cita Presiden Prabowo. Melalui buku ini, Edwin menekankan pentingnya pemanfaatan sumber daya kelautan secara optimal dan berkelanjutan sebagai bagian dari strategi besar untuk mencapai swasembada pangan dan ketahanan ekonomi nasional. (nhn)