Jakarta, IDM โย Sekitar 25 juta orang di Sudan terancam mengalami bencana kelaparan akibat konflik yang terus berlangsung, demikian disampaikan Cindy McCain, Direktur Program Pangan Dunia PBB (WFP) pada waktu lalu.
Dilansir dari AP, Senin (21/10), ia mengatakan bahwa krisis di Sudan nampak sudah terlupakan karena banyaknya konflik yang tengah bergejolak saat ini. Hal itu nampak dari bantuan pangan dan finansial untuk 25 juta warga Sudan yang melemah.
“Sudan hampir menjadi krisis yang terlupakan saat ini. Ada begitu banyak krisis yang terjadi sehingga orang-orang merasa, ini terlalu banyak,” ujarnya.
Baca Juga:ย Tanggapi Kematian Yahya Sinwar, Pemimpin Tertinggi Iran: Hamas akan Tetap Hidup
Sudan telah diguncang perang saudara antara militer Sudan dan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) sejak pertengahan April 2023. Konflik dengan cepat menyebar ke berbagai wilayah sekitar Ibu Kota Khartoum dan menyebabkan puluhan ribu orang tewas.
Selain karena konflik, WFP disebut kesulitan untuk mendistribusikan bantuan akibat cuaca buruk, termasuk akses menuju kamp Zamzam yang menampung 400.000 orang.
โTruk kami butuh waktu hampir dua minggu untuk sampai di sana. Jembatan terendam. Jalan terendam. Ini benar-benar situasi yang sangat tragis,” katanya.
Baca Juga: Presiden Ukraina Sebut Korut Latih 10 Ribu Tentara untuk Bantu Rusia
Dalam menghadapi hal itu, WFP berupaya memanfaatkan teknologi yang memprediksi cuaca saat hendak mendistribusi makanan. Namun, bantuan skala besar harus segera dikerahkan untuk mengatasi bencana kelaparan di Sudan.
โKita perlu melakukannya dalam skala besar. Dan kita perlu memastikan bahwa dunia memahami kebutuhan dan apa yang dipertaruhkan jika kita tidak melakukannya,” pungkasnya. (bp)