Jakarta, IDM – Satgas Maritime Task Force (MTF) Konga XXVIII-O UNIFIL yang terdiri dari 120 prajurit TNI AL dan unsur KRI Diponegoro-365, resmi berangkat menjalani misi pemeliharaan perdamaian dunia oleh PBB ke Lebanon.
Dikutip dari keterangan Dispenal, Selasa (12/12), keberangkatan satgas dilepas langsung oleh Panglima TNI Jendral Agus Subiyanto didampingi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali di Tanjung Priok, Jakarta, Senin (11/12).
Satgas yang dipimpin oleh Letkol Laut (P) Wirastya Haprabu ini, akan melaksanakan misi selama satu tahun. 120 prajurit TNI AL yang diberangkatkan meliputi 103 anak buah kapal (ABK) KRI, terdiri dari 32 perwira, 51 bintara, dan 20 tamtama.
Baca Juga:ย Tambah Kekuatan Personel, TNI AU Melantik 158 Perwira Baru
Selain itu, satgas juga membawa 16 personel pendukung, yakni penerbang flight engineers, air crew, perwira kesehatan, intelijen, psikologi, penerangan dan hukum serta Komando Pasukan Katak (Kopaska), dan penyelam.
Pasukan pemeliharaan perdamaian PBB di Lebanon Selatan (misi UNIFIL) terdiri dari pasukan dari berbagai negara dan ditempatkan dua sektor, yaitu sektor timur di wilayah Marjayoun dan barat di Tibnin.
Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia mulai mengirimkan kapal perang dan helikopter TNI AL untuk bergabung dalam misi perdamaian PBB UNIFIL MTF, dimulai pada 2009 lalu dengan menggunakan kapal korvet jenis Sigma.
Baca Juga:ย Prabowo Serahkan 5 Pesawat NC-212i Baru Buatan Anak Bangsa ke TNI AU
ย
Selain tugas diplomasi militer, Satgas MTF juga melaksanakan Maritime Interdiction Operation (MIO) dengan pengawasan maritim di Area of Maritime Operation (AMO) dan mencegah masuknya senjata dan materiil yang tidak sah ke Lebanon.
Keberangkatan Satgas MTF tahun ini, merupakan bentuk kepercayaan pimpinan kepada prajurit dalam mengemban misi perdamaian, baik sebagai duta TNI dan bangsa untuk memperkokoh hubungan diplomasi antara Indonesia dengan negara sahabat.
“Teruslah berikan yang terbaik dalam setiap tugas yang diemban serta senantiasa menjaga nama baik TNI AL, TNI, bangsa, dan negara,” ujar Ali. (at)