Jakarta, IDM โย Korps Marinir TNI AL bersama seluruh pasukan pendarat peserta latihan bersama Rim of The Pacific (Rimpac) 2024 mengikuti perencanaan taktik tempur (TFG) operasi amfibi di Hawaii, Amerika Serikat, Selasa (23/7).
Dikutip dari keterangan Dispen Kormar, kegiatan TFG tersebut dipimpin langsumg oleh Komandan Unit Ekspedisi Marinir ke-11 dari Korps Marinir Amerika Serikat (USMC) Kolonel Caleb Hyatt.
Adapun Hyatt merupakan Komandan Satuan Tugas Gabungan 176.2 yang membawahi unsur pasukan pendarat seluruh negara peserta latihan bersama Rimpac 2024.
Baca Juga:ย Patroli Jalur ALKI II Flores, Helikopter Panther TNI AL Gelar Latihan SAR
Komandan Unsur Tugas Korps Marinir TNI AL Mayor (Mar) Lukman Susanto, menjelaskan dalam TFG tersebut para komandan tiap unsur pasukan pendarat dari sejumlah negara peserta melaporkan kesiapan masing-masing sesuai.
“Para komandan tiap unsur melaporkan kesiapan dari skenario yang sudah direncanakan. Selanjutnya, diskusi bersama untuk memastikan mekanisme latihan dapat berjalan dengan lancar,” jelas Lukman.
Ia juga menyampaikan, kegiatan TFG bertujuan memberikan gambaran mengenai situasi secara detail dan tugas tiap-tiap unsur yang akan melaksanakan operasi amfibi.
Baca Juga:ย Kolaborasi 4 Satuan Khusus TNI Berhasil Lumpuhkan Teroris Laskar Priok
“Sehingga para peserta yang terlibat pada latihan bersama ini dapat memahami tugas pokok, fungsi dan peranannya masing-masing,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Lukman juga memberikan beberapa penekanan kepada prajurit Korps Marinir TNI AL yang terlibat latihan operasi amfibi dalam puncak Rimpac 2024.
“Laksanakan latihan dengan sungguh-sungguh dengan mengutamakan faktor keamanan dan profesionalisme sehingga dapat melaksanakan tugas yang diberikan dengan baik dan lancar,” tandasnya.
Baca Juga:ย Pesan Aspers KSAU kepada Ratusan Perwira Prajurit Karier TNI AU: Miliki Karakter dan Integritas
Sebelumnya, pada pembukaan Rimpac 2024 di Pearl Harbour, Amerika Serikat, Kamis (27/6) lalu, Komandan Satgas Gabungan Laksamana Madya John Wade menjelaskan gambaran umum dan inti latihan operasi untuk para pasukan Marinir.
Dalam latihan yang dijadwalkan dari 27 Juni-2 Agustus, pasukan Marinir dari berbagai negara bakal menjalani serial latihan patroli tanpa perlindungan, pertempuran kota (military operation urban training), permintaan bantuan tembakan (call for fire) hingga taktik serangan udara (air assault tactics).
Kemudian, serial latihan small boat, menembak teknik sniper, cara bertahan hidup di hutan (jungle survival), materi nuklir, biologi, dan kimia (nubika), perawatan medis (combat casualty care), dan pengetahuan pesawat nirawak tempur (small unmanned aerial system). (at)