Jakarta, IDM โ Jumlah truk yang membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza telah mencapai lebih dari 2.400 truk, dan berhasil didistribusikan dengan sedikit hambatan sejak berlakunya gencatan senjata.
Pejabat PBB untuk Gaza dan Tepi Barat, Muhannad Hadi mengatakan bahwa telah terjadi sejumlah insiden penjarahan kecil dalam tiga hari terakhir. “Itu bukan kejahatan terorganisasi. Anak-anak melompat ke beberapa truk saat mencoba mengambil keranjang makanan. Ada beberapa orang lain (yang) mencoba mengambil air minum kemasan,” katanya melansir Reuters, Rabu (22/1).
Baca Juga: Putin ke Xi Jinping: Kerja Sama Rusia-Cina Kunci Stabilitas Global
“Mudah-mudahan dalam beberapa hari ini semua ini akan hilang, begitu warga Gaza menyadari bahwa kami akan memiliki cukup bantuan untuk semua orang,” sambungnya usai mengunjungi Jalur Gaza.
Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan atau (OCHA), yang mengutip informasi dari Israel dan para mediator sekaligus penjamin perjanjian gencatan senjata yakni Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar, sebanyak 897 truk berisi bantuan kemanusiaan telah memasuki Jalur Gaza pada Selasa lalu.
Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan dengan 630 truk pada Minggu dan 915 truk pada Senin. Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata, minimal 600 truk bantuan harus masuk ke Gaza setiap hari selama enam minggu, termasuk 50 truk yang membawa bahan bakar. Sebagian truk itu juga memasuki wilayah utara Gaza.
Baca Juga: Hamas Sebut Pertukaran Tawanan akan Kembali Dilakukan Pada Pekan Ini
Kendati demikian, Hadi memperingatkan bahwa masalah mungkin akan muncul. “Jangan berasumsi karena ada gencatan senjata, hidup akan berjalan baik dan pekerjaan kita akan berjalan lancar,” katanya.
Sebab, kata dia, operasi bantuan kemanusiaan itu menghadapi hambatan akibat hancurnya jalan di Gaza. Adapun, prioritas bantuan di Gaza meliputi bantuan pangan, membuka toko roti, penyediaan layanan kesehatan, pengisian kembali persediaan rumah sakit, perbaikan jaringan air, pengiriman material untuk memperbaiki tempat penampungan, dan menyatukan kembali keluarga. (bp)