Rabu, 12 Maret 2025
Indonesia
logo
English

Latma Helang Laut 2024, Indonesia-Brunei Jaga Stabilitas Keamanan Laut Natuna Utara

Jakarta, IDM – Komandan Satuan Eskorta (Dansatkor) Koarmada II Kolonel Laut (P) Rafael Dwinatu, mengatakan latihan bersama Helang Laut 2024 merupakan upaya kerja sama TNI AL dan Tentera Laut Diraja Brunei Darussalam (TLDM) untuk menjaga stabilitas di kawasan.

Menurutnya, Indonesia dan Brunei adalah dua negara maritim yang memiliki kedekatan sejarah, geografis, dan diplomatik. Keduanya, kata Ariantyo, dihadapkan pada tantangan serupa dalam menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara.

“Khususnya di (wilayah) Laut Natuna Utara dan Laut Sulawesi,” kata Rafael saat memimpin pembukaan latma Helang Laut 2024 di Surabaya, Jawa Timur, Senin (18/11).

Baca Juga: Patroli Bersama di Selat Malaka, Angkatan Laut RI-Malaysia Libatkan 4 Kapal Perang

Dia juga menyampaikan, latma Helang Laut bukan hanya untuk meningkatkan kesiapan operasional, tetapi juga sebagai wahana berbagi pengalaman, pengetahuan, teknik, dan taktik antara kedua angkatan laut.

“Hal ini akan memperkaya kemampuan kita dalam melaksanakan operasi bersama yang lebih efektif dan efisien,” ujar Rafael.

Latma Helang Laut
(Foto: Dok. Dispen Koarmada II)

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada II Kolonel Laut (P) Widyo Sasongko mengungkapkan, latma Helang Laut dengan sandi operasi 21 B/24 antara TNI AL dan TLDB dijadwalkan selama sepekan, yakni 17-23 November.

“TNI AL dan TLDB akan terlibat dalam latihan bersama Helang Laut 21 B/24 yang digelar di Surabaya dan Laut Jawa,” ungkap Widyo dalam keterangannya.

Baca Juga: Warga Perbatasan NTT Diminta Serahkan Senjata, Takut Digunakan untuk Perang Adat

Dalam latihan bersama tersebut, angkatan laut kedua negara masing-masing mengerahkan dua kapal perang. TNI AL, dari Satuan Kapal Eskorta dan Satuan Kapal Cepat Koarmada II menugaskan fregat KRI Frans Kaisiepo-368 dan kapal cepat rudal 60 meter KRI Tombak-629.

“Serta menurunkan helikopter Panther HS-1311 dari Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal)” lanjut Widyo.

Sementara Brunei mengirimkan dua kapal perangnya yang terdiri dari jenis patroli cepat KDB Darulaman 08 dan patroli kelas Ijtihad. KDB Syafaat 19. Kedua kapal ini tiba di Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu (17/11).

“Tak hanya itu, TNI AL juga menerjunkan tim visit, board, search, and seizure (VBSS) dari (masing-masing) KRI. Sementara TLDB menyertakan satu tim pasukan khusus atau Navy Surface Action Group (NAVSAG)” ujar Widyo.

Baca Juga: Sebanyak 450 Prajurit Iskandar Muda Aceh Dikirim ke Papua

Selama sepekan latihan, TNI AL dan TLDB bakal menjalani dua fase latihan yang terdiri dari fase darat (harbour phasr) dan fase laut (sea phase). Pada fase darat, kegiatan meliputi kunjungan kehormatan (courtesy call), cocktail reception, Helang Laut cup (kompetisi olahraga), pre-sail Conference, dan Professional Sharing Session.

“Tidak ketinggalan, untuk mengenalkan Kota Surabaya juga diadakan program tur dalam kota bagi personel TLDB,” jelas Widyo.

Kemudian, untuk fase laut TNI AL bersama TLDB akan melaksanakan materi latihan yang meliputi officer of the watch maneuvering exercise, photo exercise (photoex), screen exercise (screenex), gunnery exercise (gunnex), publication exercise (pubex), naval surface interception comms (NSIC), dan VBSS. (at)

Berita Terkait

Berita Terbaru

INFRAME

Sjafrie Sjamsoeddin Menerima Kunjungan Menteri Pertahanan Vietnam

Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan kehormatan Menteri Pertahanan Vietnam Phan Van Giang di Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, Jakarta, Senin (10/3).

Edisi Terbaru

Subscribe hubungi bagian Sirkulasi
WhatsApp 0811 8868 831
isi form subscribe

Baca juga

Populer