Jakarta, IDM – Pangkoarmada III Laksamana Muda Hersan memimpin kegiatan tactical floor game (TFG) operasi laut gabungan dalam geladi posko latihan Armada Jaya 2024 di Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (14/8).
Hersan selaku Panglima Komando Tugas Laut Gabungan (Pangkogaslagab) memberikan instruksi kepada para staf kogaslagab untuk menguji kematangan rencana operasi laut gabungan yang telah disusun.
“Diharapkan melalui TFG, seluruh prajurit dan unsur dalam Kogaslagab di Armada Jaya ini dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dengan baik sesuai dengan yang diharapkan,” ujar Hersan, dikutip dari keterangan Dispen Koarmada III, Kamis (15/8).
Baca Juga: KRI Wahidin Sudirohusodo Uji Terampil Geladi Tugas Tempur di Laut Jawa
Adapun dalam TFG tersebut, disimulasikan seluruh tahapan pada konsep rencana operasi Armada Jaya 2024 yang diikuti oleh semua komado tugas gabungan yang terhubung secara video conference, meliputi Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab), Komando Tugas Gabungan Amfibi (Kogasgabfib).
Kemudian, Komando Tugas Gabungan Pendaratan Administrasi (Kogasgabratmin) hingga Komando Tugas Gabungan Pertahanan Pantai (Kogasgabhantai).
Latihan Armada Jaya 2024 dilaksanakan secara tatap muka maupun daring, berlangsung pada 5-15 Agustus secara geladi posko, yakni salah satu metode latihan taktis tanpa pasukan yang fokus pada proses perencanaan militer, dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Baca Juga: Bahas Potensi Kerja Sama Pertahanan, Dubes Brunei Kunjungi PT PAL
Materi yang dikembangkan dalam latihan Armada Jaya 2024 meliputi proses pengambilan keputusan militer (PPKM) dengan uji rencana operasi menggunakan tactical floor game (TFG).
Latihan puncak TNI AL ke-42 ini fokus pada taktik operasi di bagian utara wilayah Indonesia barat dan timur. Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengungkapkan pihaknya sangat mewaspadai sejumlah potensi di perairan wilayah timur, khususnya Papua.
“Bagi kami timur paling penting sebenarnya, (terutama) masalah Papua, ya. Kami utamakan jangan sampai ada masuknya selundupan senjata ke Papua, itu yang kami perketat sekarang, terutama dari laut,” kata Ali di Jakarta, Selasa (6/8).
Baca Juga: Perusahaan Haji Isam Akan Kerjakan Program Cetak Sawah 1 Juta Hektare di Merauke
Sementara, Pangkoarmada RI Laksamana Madya Denih Hendrata juga mengungkapkan fokus daerah latihan di Indonesia timur juga sebagai bentuk waspada terhadap kemungkinan penyelundupan senjata yang akan digunakan untuk memperkuat kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM).
“(Dalam geladi posko) kami sendiri yang membuat skenario bagaimana kapal-kapal perang kita atau jajaran di armada masing-masing mewaspadai semua kemungkinan yang mengarah kepada penguatan OPM di Papua,” ungkap Denih.
Sementara untuk fokus latihan di wilayah Indonesia barat bagian utara untuk menegakkan kedaulatan, hukum, menguji doktrin operasi dan aturan dengan menyesuaikan peperangan modern saat ini, yakni mengembangkan pertahanan pantai serta peperangan operasi gabungan laut dan udara. (at)