Jakarta, IDM – KRI Bung Karno-369 melakukan uji fungsi (sea acceptance test) setelah berhasil uji senjata (harbour acceptance test), pascapemasangan meriam Marlin Leonardo 40 mm ILOS.
Uji fungsi terhadap kapal korvet produksi dalam negeri itu dilakukan di Laut Jawa, Senin (1/7) yang dipimpin langsung oleh Komandan KRI Bung Karno Letkol Laut (P) Krido Satriyo.
Ia mengatakan, uji fungsi tersebut bertujuan mengetahui kinerja atau kemampuan dari meriam Marlin Leonardo 40 mm ILOS terhadap spesifikasi teknis yang dicantumkan dalam kontrak.
Baca Juga: Latma Rimpac: Marinir Indonesia Adu Kemampuan Tembak Tempur dengan 7 Negara
“Uji fungsi meriam Marlin Leonardo 40 mm ILOS dilakukan dengan menggunakan sasaran permukaan dan udara,” kata Krido, dikutip dari keterangan Dispen Koarmada I di Jakarta, Rabu (3/7).
Selain itu, terdapat beberapa jenis penembakan yang diujikan dalam sea acceptance test tersebut, meliputi Surface Pre-action Calibration (SPAC) dengan menggunakan 15 butir amunisi dan Surface Performance Firing (SPF) sebanyak 20 butir amunisi.
“Kemudian juga penembakan Air Performance Target (APF) sebanyak 22 butir amunisi,” ujar Krido.
Baca Juga: Keren, Prajurit TNI AD Taklukan Atlet MMA China
Dilansir dari laman resmi Leonardo, Marlin 40 mm dirancang untuk Leonardo menjalankan misi peperangan anti-permukaan (anti-surface warfare) dan peperangan anti-udara (anti-air warfare). Meriam tersebut memiliki bobot ringan dan ringkas, mudah diinstal pada berbagai macam kapal permukaan sebagai persenjataan primer atau sekunder.
Marlin 40 mm mudah diintegrasikan dengan combat management system pada kapal. Secara umum, meriam ini dapat menembakan semua munisi 40L70, termasuk amunisi dengan programmable fuzes. Meriam ini dilengkapi dengan servo sistem, yang memberikan kestabilan di kedua azimuth dan elevasi.
Selain itu, meriam ini mempunyai desain yang futuristik, kubah Leonardo Marlin 40 mm dilengkapi stealth shield untuk meminimalkan radar cross section (RCS).
Baca Juga: Pertajam Fungsi Penerangan, TNI Akan Ubah Puspen Jadi Puskominfo
Marlin 40 mm dapat beroperasi dengan dua pilihan sistem, yaitu secara Remotely Controlled (RC) dan Independent Line Of Sight (ILOS). Dengan RC, maka meriam sepenuhnya dikendalikan oleh sistem kontrol penembakan eksternal dengan menerima koordinat penembakan yang stabil. Lalu, terdapat sebuah radar kecepatan dapat diintegrasikan untuk mengoptimalkan perhitungan balistik.
Sementara dengan ILOS, meriam beroperasi dalam mode otonom dengan menghitung koordinat balistik dan lintasan target berdasarkan data target yang diterima oleh Independent Electro-Optical Director atau external Firing Control System.
Meriam ini dapat melakukan penembakan tunggal dengan kecepatan 100 proyektil per menit dan 300 proyektil per menit. Dalam kondisi siap tempur, jumlah amunisi yang siap untuk ditembakan berjumlah 80 butir. Bobot meriam tanpa amunisi adalah 2.100 kg. Marlin 40 mm mempunyai jarak tembak efektif 4.500 meter. (at)