Jakarta, IDM – Korea Selatan (Korsel) melaporkan bahwa Korea Utara (Korut) uji coba beberapa rudal jelajah ke arah Laut Timur usai gagal meluncurkan kapal perusak Choe Hyon Class baru seberat 5.000 ton pada beberapa waktu lalu.
Dilansir dari Yonhap, Jumat (23/5), Kepala Staf Gabungan Korsel (Joint Chief of Staff/JCS) mendeteksi peluncuran beberapa rudal jelajah Korut dari wilayah Sondok di Provinsi Hamgyong Selatan. Namun, tidak diungkapkan berapa jumlah rudal yang diluncurkan.
Baca Juga:ย Inggris: Rusia Lakukan Serangan Siber ke Berbagai Pihak yang Bantu Ukraina
Lebih lanjut, JCS memperkirakan bahwa rudal itu diluncurkan dari platform maritim. JCS pun tengah melakukan analisis terperinci dengan otoritas intelijen AS terkait rudal tersebut.
“Kami memantau dengan saksama aktivitas Korut sehingga Pyongyang tidak salah menilai situasi keamanan saat ini. Kami mempertahankan kemampuan untuk secara luar biasa menanggapi setiap provokasi,” kata JCS.
Korut telah menggelar serangkaian demonstrasi militer pada bulan ini, termasuk peluncuran beberapa rudal balistik jarak pendek ke Laut Timur pada 8 Mei lalu. Adapun, Korut dilarang mengembangkan rudal balistik berdasarkan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) sejak 2006.
Baca Juga: Zelensky Desak NATO untuk Tekan Rusia Demi Perdamaian yang Adil
Resolusi 1718 DK PBB itu menuntut Korut menahan diri dari uji coba nuklir atau rudal balistik Korut juga harus menghentikan program nuklir dengan cara yang โlengkap, dapat diverifikasi, dan tidak dapat diubah”.
Sanksi utama dari resolusi itu adalah negara-negara anggota PBB dilarang melakukan โpenyediaan, penjualan, atau transfer langsung atau tidak langsungโ ke Korut, atas persenjataan berat, seperti tank, kendaraan lapis baja, artileri kaliber besar, pesawat tempur, helikopter serang, kapal perang, dan sistem rudal. Mereka juga dilarang untuk menyediakan suku cadang untuk persenjataan berat tersebut. (bp)