Jakarta, IDM โย Korea Utara (Korut) akan meluncurkan strategi “terkeras” untuk melawan Amerika Serikat (AS) demi keamanan dan kepentingan nasionalnya di tahun 2025.
Hal itu diungkapkan dalam rapat umum akhir tahunan partai penguasa Korut, yang digelar selama beberapa hari kemarin dan dipimpin oleh Presiden Kim Jong-un.
“AS adalah negara paling reaksioner, yang menerapkan anti-komunisme sebagai kebijakan negara. Aliansi antara AS, Jepang, dan ROK telah berkembang menjadi blok militer nuklir untuk agresi, dan ROK telah berubah menjadi pos terdepan anti-komunis AS,” imbuhnya melansir KCNA, Senin (30/12).
Baca Juga:ย Zelensky Sebut Pasukan Korut Alami Kerugian Besar di Pertempuran Bersama Rusia
“Realitas ini dengan jelas menunjukkan ke arah mana kita harus maju dan apa yang harus kita lakukan. Pidato penutup (Kim) menegaskan strategi untuk tindakan balasan anti-AS terkeras yang akan diluncurkan secara agresif oleh DPRK demi kepentingan dan keamanan nasional jangka panjang,” sambungnya.
DPRK atau Democratic People’s Republic of Korea adalah nama resmi Korut. Sedangkan, ROK merupakan singkatan untuk Republic of Korea, nama resmi Korea Selatan (Korsel).
Kim juga memerintahkan peningkatan “kemampuan militer untuk berperang” di tengah dinamika perang modern, yang mengandalkan teknologi canggih.
Baca Juga: Houthi Tegaskan Komitmen untuk Terus Serang Israel
“Kim Jong Un mengklarifikasi kebijakan strategis dan taktis untuk lebih menjamin kekuatan deterens perang demi pertahanan diri melalui percepatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pertahanan serta pengembangan industri pertahanan guna menghadapi provokasi militer AS dan pasukan pengikutnya yang terus meningkat,” katanya.
Ia pun berkomitmen untuk mendorong kekuatan multipolar dan mempererat hubungan dengan negara-negara sahabat yang “menghormati martabat dan kepentingan” Korut, tanpa menyebutkan secara spesifik negara yang dimaksud. (bp)