Selasa, 11 Maret 2025

Kanker Payudara Ancaman Kesehatan Terbesar Bagi Istri Prajurit TNI AD

Jakarta, IDM โ€“ Kanker payudara masih menjadi ancaman kesehatan terbesar bagi anggota Persit atau istri para prajurit TNI AD. Hal ini diungkapkan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana (Persit KCK), Uli Simanjuntak saat penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan, Linda Agum Gumelar dari Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) sebagai upaya strategis dalam mendukung upaya pencegahan dan penanganan kanker di lingkungan istri prajurit TNI-AD, bertempat di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Selasa (4/2/2025).

Menurut Uli, berdasarkan data internal, di tahun 2024 sebanyak 921 anggota Persit Kartika Chandra Kirana (Persit KCK) tercatat sebagai pengidap penyakit berat, yang mencakup 0,4% dari total 241.270 anggota Persit di seluruh Indonesia.

Baca Juga: TNI AD Libatkan Santri Milenial Kelola Lahan untuk Ketahanan Pangan

Kanker payudara menjadi penyakit terbanyak, dengan 281 kasus atau 30,51% dari total pengidap sakit berat. Selain itu penyakit kanker yang juga banyak diderita meliputi kanker otak (5,54%), kanker serviks (4,99%), dan leukemia, kanker nasofaring, kanker tiroid, serta kanker sumsum tulang mencapai 156 kasus (16,94%).

“Data ini menunjukkan bahwa kanker payudara masih menjadi ancaman kesehatan terbesar bagi anggota Persit. Oleh karena itu, deteksi dini dan pendampingan bagi pasien menjadi langkah penting dalam upaya pencegahan dan penanganan penyakit ini. Kami ingin meningkatkan pemahaman akan pentingnya deteksi dini dan pencegahan karena banyak sekali yang baru mencari pertolongan medis setelah kondisi sudah stadium lanjut padahal โ€œchance of livingโ€ lebih tinggi apabila tidak terlambat. Harapan saya, tidak ada lagi anggota Persit yang terlambat mengetahui kondisinya dan segera ambil langkah,” kata Uli dalam siaran persnya, Jumat, (7/2).

Baca Juga: Dua Lanud TNI AU Optimalisasi Lahan, Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional

Program YKPI untuk anggota Persit (Persatuan Istri Prajurit) dilaksanakan langsung ke akar dengan mendatangi setingkat brigade mulai dari sosialisasi SADARI dan SADANIS, pemeriksaan Mammografi, hingga pendampingan bagi penyintas kanker payudara. Skrining dan deteksi dini kanker payudara dengan praktek langsung SADARI yaitu pemeriksaan payudara oleh diri sendiri dengan berdiri di depan cermin. Kemudian SADANIS yaitu pemeriksaan payudara klinis yang dilakukan oleh dokter yang kompeten. 

Selanjutnya skrining dengan menggunakan mammografi. Keseluruhan tes tersebut saling melengkapi data yang satu dengan yang lain. Dalam perjanjian kerja sama juga dicantumkan kegiatan pendampingan/pemberdayaan kepada anggota persit KCK yang terdiagnosa kanker payudara di seluruh Indonesia). Pendampingan sebetulnya ini sudah berjalan sejak tahun 2020 yang lalu dan hari ini diperkuat dengan perjanjian kerja sama. (rr)

Berita Terkait

Berita Terbaru

INFRAME

Panen Padi untuk Program Ketahanan Pangan Nasional di Lanud Halim Perdanakusuma

Petani beraktivitas saat panen padi di Taman Wisata Edukasi Pertanian Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, (28/2).

Edisi Terbaru

Subscribe hubungi bagian Sirkulasi
WhatsApp 0811 8868 831
isi form subscribe

Baca juga

Populer