Kamis, 3 April 2025

Kadispenau Beberkan Kronologi Sebelum 2 Super Tucano Jatuh di Pasuruan

Jakarta, IDM – Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Agung Sasongkojati membeberkan situasi dalam pesawat EMB-314 Super Tucano sebelum jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11).

Ia menjelaskan kronologi dimulai dari empat Super Tucano yang melakukan latihan dengan formasi dekat. Saat itu, awan yang dilalui masih tipis. Namun selang beberapa saat, awan tiba-tiba menebal yang membuat jarak pandang terbatas.

“Awan itu tiba-tiba menebal dengan pekat sehingga pesawat yang dekat saja, yang jaraknya hanya sekitar 30 meter, itu tidak kelihatan,” tutur Agung di Apron Pandawa, Lanud Halim Perdanakusuma, Jumat (17/11).

Baca Juga:ย Danjen Kopassus Sertijab 4 Jabatan Strategis di Kopassus, Ini Daftarnya

“Dan para penerbangan mengatakan ‘blind’, atau buta, tidak terlihat. Itu adalah prosedur,โ€ lanjutnya.

Setelah menemui awan pekat, keempat pesawat itu memisahkan diri. Saat melakukan prosedur itu, terdengar suara Emergency Locator Transmitter (ELT) atau pemancar sinyal darurat dari tubuh salah satu burung besi tersebut.

“Berarti ada sesuatu yang terjadi pada satu pesawat. Kemudian, saya tidak tahu berapa lama, ada suara ELT lagi yang kedua,โ€ ujar Agung.

Baca Juga:ย KSAD Ganti 5 Jabatan Strategis di TNI AD, Ini Nama-namanya

Dua dari empat pesawat Super Tucano yang sehari-hari beroperasi di Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang kemudian mengalami kecelakaan usai hilang kontak pada pukul 11.18 WIB.

Dua Pesawat tersebut diketahui memilikiย nomor ekor TT-3111 dan TT-3103. Pesawat Super Tucano TT-3111 ditumpangi Kolonel Pnb (Anumerta) Sandhra Gunawan sebagai pilot dan Marsma (Anumerta) Widiono di kursi belakang. Sementara Super Tucano TT-3103, diawaki oleh Letkol (Anumerta) Yuda A Seta sebagai pilot dan Marsma (Anumerta) Subhan duduk di belakang pilot.

Baca Juga:ย Profil Kolonel Inf Irfan Amir, Komandan Grup-1 Kopassus yang Baru

Agung pun menegaskan semua awak yang gugur merupakan personel yang andal dan selalu mematuhi prosedur penerbangan. Ia juga menyebut pesawat yang mereka tumpangi dalam keadaan prima.

“Saya ulangi sekali lagi bahwa mereka pesawat ini dalam kondisi baik, penerbangnya baik,” jelas Agung.

“Mereka semua menjalankan semua prosedur dengan baik, pre-take-off, pre-start engine baik,” sambung dia. (un)

Berita Terkait

Berita Terbaru

INFRAME

Pemudik Tiba di Semarang dengan Kapal KRI Banjarmasin-592

Semarang, IDM โ€“ Sejumlah pemudik yang menumpang kapal perang KRI Banjarmasin-592 tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, (28/3). Program mudik gratis yang diselenggarakan TNI Angkatan Laut (TNI AL) ini merupakan bentuk pelayanan bagi...

Edisi Terbaru

Subscribe hubungi bagian Sirkulasi
WhatsApp 0811 8868 831
isi form subscribe

Baca juga

Populer