Jakarta, IDM โ Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana meminta semua pihak tidak mengartikan restrukturisasi (penataan) signifikan yang dilakukan TNI AD negatif. Menurutnya restrukturisasi ini dimaksudkan untuk membantu program pemerintah.
“Waktu itu Bapak Wakil KSAD juga pernah menyampaikan, setelah rapat percepatan swasembada pangan atau kick-off swasembada pangan di Kementan waktu itu, Bapak Wakil KSAD menyampaikan akan ada restrukturisasi yang cukup signifikan dari TNI AD. Tetapi sekali lagi, restrukturisasi itu jangan dipikir yang berlebihan atau berpikir yang konotasi negatif,” kata Wahyu kepada wartawan di Mabesad, Jakarta, Rabu, (5/2).
Baca Juga: TNI AD Akan Tingkatkan Status 5 Korem Jadi Kodam, Ini Daftarnya
Ia menjelaskan dalam restrukturisasi nanti ada penambahan personel misalnya, berkaitan dengan pembentukan 100 batalyon baru yaitu Batalyon Teritorial Pembangunan (BTP).
“Restrukturisasi itu dalam rangka untuk membantu memberikan support program-program pemerintah yang Bapak Presiden (Prabowo) mau pencapaiannya itu targetnya itu signifikan. Tentu dengan kondisi yang ada sekarang, dari gelar kekuatan, dengan personilnya, materilnya, perlu ada modifikasi. Perlu ada suatu kondisi yang disebutkan di restrukturisasi, sehingga nantinya peran TNI AD dalam memberikan support pencapaian program itu bisa lebih maksimal,” jelas Wahyu.
Baca Juga: Koopsudnas Gelar Raker 2025, Rencanakan Langkah Strategis untuk Optimalisasi Tugas
Lebih lanjut Wahyu mengatakan bahwa penambahan personel ini secara rekrutmennya tetap menggunakan standar mekanisme rekrutmen prajurit TNI, tapi dalam organisasinya itu ada sedikit perubahan modifikasi dari batalyon-batalyon yang sudah ada saat ini.
“Contohnya di sini ada Kompi Produksi, ada Kompi Pertanian, Kompi Peternakan, sehingga nanti batalyon baru ini selain memiliki fungsi tetap fungsi dasarnya sebagai satuan infanteri, tapi juga punya fungsi khusus dalam mendukung pencapaian program pemerintah mengatasi masyarakat,” tutup Wahyu. (rr)