Jakarta, IDM โ Israel diyakini menggunakan bom seberat 2000 pon (sekitar 900 kg) buatan Amerika Serikat (AS) dalam serangan yang menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di Beirut, Lebanon pada beberapa waktu lalu.
Dilansir dari Reuters, Senin (30/9), hal itu diungkapkan Senator AS, Mark Kelly, saat wawancara dengan NBC. Ia mengatakan, Israel menggunakan Joint Direct Attack Munition (JDAM) tipe Mark 84.
“Kami melihat lebih banyak penggunaan amunisi berpemandu, JDAM, dan kami terus menyediakan senjata tersebut. Bom seberat 2.000 pon yang digunakan, itu adalah bom seri Mark 84, untuk menghabisi Nasrallah,” kata Kelly.
Baca Juga: Ini 7 Pemimpin Hizbullah yang Tewas Akibat Serangan Israel
Sementara menurut tiga pakar yang menganalisis video serangan udara Israel atas permintaan Washington Post, Israel juga diduga meluncurkan bom BLU-109 dari pesawat tempur F-16. Setidaknya terdapat delapan pesawat tempur F-16 yang membawa 16 bom tersebut.
Pada bulan Mei, pemerintahan Joe Biden telah menghentikan pengiriman sebagian besar senjata ke Israel, termasuk bom seberat 900 kg tersebut, karena tekanan masyarakat internasional yang menduga bom itu digunakan untuk menyerang Gaza. (bp)