Jakarta, IDM – KRI Teluk Qmboina-503 melakukan embarkasi prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) Marinir 10/Satria Bhumi Yudha dalam rangka Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Pulau Terluar (Satgas Pamputer) 2022 di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (19/6).
Para prajurit “Cheetah Malaka”, sebutan Yonif Marinir 10/Sarria Bhumi Yudha, telah menjalani pratugas serta mendapat bekal untuk ditempatkan selama enam hingga 12 bulan dengan targer di beberapa pulau tidak berpenghuni yang rawan dan perbatasannya harus diamankan, yaitu Pulau Berhala, Pulau Nipah dan Pulau Sekatung.
Komandan KRI Teluk Amboina-503 Letkol Laut (P) Yanuar Rizky Widjaya menyampaikan, pergeseran pasukan dan materiil satgas pengamanan pulau terluar adalah tugas pertamanya sejak menjabat Komandan KRI ABN-503.
“Hal ini suatu kebanggaan sekaligus tantangan untuk melaksanakan tugas dengan baik, sesuai Panglima Komando Lintas Laut Militer Laksamana Muda TNI Erwin S. Aldedharma,” ujar Yanuar dikutip dari keterangan Dispenal, Senin (20/6).
Secara umum, kondisi teknis KRI terbilang siap untuk pelayaran menuju pulau-pulau terluar yang akan ditempati prajurit Marinir.
“Kondisi moril tinggi seluruh prajurit KRI Amboina-503, diharapkan tetap semangat menjalani penugasan serta mampu menjalin komunikasi, bekerja sama dengan rekan-rekan dari Yonif Marinir 10/Satria Bhumi Yudha,” ucap Yanuar.
Yanuar juga menyampaikan semangat dan komitmennya untuk melaksanakan perintah dari Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono agar dalam pelaksanaan penugasan operasi faktor keselamatan personel dan materiil adalah prioritas utama. (at)