Jakarta, IDM โ Dinas Sejarah Angkatan Laut (Disjarahal) menggelar pelatihan selam bagi penyandang disabilitas tuna netra di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (24/4).
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama I.M Wira Hady, mengatakan pelatihan selam ini terbagi dalam dua rangkaian. Pertama, para peserta diajak menelusuri jejak sejarah perjuangan di Museum Pusat TNI AL (Muspusal) Surabaya, Jawa Timur.
“Kegiatan dilakukan dengan pendekatan khusus bagi tuna netra melalui media audio, pemandu pribadi, dan pengalaman sentuh langsung terhadap artefak militer seperti torpedo, ranjau, meriam, dan peluru kendali,” kata Wira dalam keterangannya, dikutip Sabtu (26/4).
Baca Juga: TNI AL dan Puluhan Negara Bahas Keamanan Maritim di Kawasan Samudra Hindia
Selain itu, Wira membeberkan para peserta juga diajak merasakan suasana pertempuran laut melalui narasi audio dan wahana imersif di Museum Pusat TNI AL sebagai sarana edukatif yang membangkitkan rasa nasionalisme.
Kemudian, rangkaian kegiatan kedua ialah pelatihan selam di kolam renang Jala Krida Tirta Akademi Angkatan Laut (AAL) Surabaya, Jawa Timur.
“Para penyandang disabilitas tuna netra ini dapat merasakan langsung penugasan para penyelam TNI AL melalui kegiatan historical diving,” ungkap Wira.
Pelatihan selam untuk penyandang disabilitas tersebut dampingi dan dilatih oleh para penyelam dari Naval Historical Diver (NHD) Disjarahal, yakni dipimpin oleh Letkol Laut (P) Yudho Ponco. Jakarta, IDM – Dinas Sejarah Angkatan Laut (Disjarahal) menggelar pelatihan selam bagi penyandang disabilitas tuna netra di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (24/4).
Baca Juga: Sukseskan Ketahanan Pangan, Lanud SMH Siapkan Satu Hektar Lahan untuk Sektor Perikanan
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama I.M Wira Hady, mengatakan pelatihan selam ini terbagi dalam dua rangkaian. Pertama, para peserta diajak menelusuri jejak sejarah perjuangan di Museum Pusat TNI AL (Muspusal) Surabaya, Jawa Timur.
“Kegiatan dilakukan dengan pendekatan khusus bagi tuna netra melalui media audio, pemandu pribadi, dan pengalaman sentuh langsung terhadap artefak militer seperti torpedo, ranjau, meriam, dan peluru kendali,” kata Wira dalam keterangannya, dikutip Sabtu (26/4).
Selain itu, Wira membeberkan para peserta juga diajak merasakan suasana pertempuran laut melalui narasi audio dan wahana imersif di Museum Pusat TNI AL sebagai sarana edukatif yang membangkitkan rasa nasionalisme.
Baca Juga: TNI AD dan Jepang Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Intelijen
Kemudian, rangkaian kegiatan kedua ialah pelatihan selam di kolam renang Jala Krida Tirta Akademi Angkatan Laut (AAL) Surabaya, Jawa Timur.
“Para penyandang disabilitas tuna netra ini dapat merasakan langsung penugasan para penyelam TNI AL melalui kegiatan historical diving,” ungkap Wira.
Pelatihan selam untuk penyandang disabilitas tersebut dampingi dan dilatih oleh para penyelam dari Naval Historical Diver (NHD) Disjarahal, yakni dipimpin oleh Letkol Laut (P) Yudho Ponco. (at)