Senin, 10 Maret 2025

Dampingi Presiden Prabowo, Menhan Sjafrie Teken MoU Kerja Sama Pertahanan dengan Turki

Jakarta,IDM – Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mendampingi Presiden RI, Prabowo Subianto saat melakukan High Level Strategic Cooperation Meeting di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/2).

Dalam pertemuan tersebut, beberapa MoU di berbagai sektor ditandatangani oleh kedua belah pihak. Salah satunya bidang pertahanan. Prabowo menyampaikan agar industri pertahanan Indonesia dan Turki bisa memproduksi alutsista bersama.

“Kami juga memohon dukungan yang mulia karena ingin mempunyai joint venture dengan beberapa perusahaan Turki,” kata Prabowo.

Baca Juga:ย TNI AL Bongkar Pagar Laut di Tangerang Sepanjang 28 Km

โ€œDan kita ingin joint production bersama industri pertahanan,” sambungnya.

Prabowo mengatakan, saat ini beberapa kerja sama yang sudah terjalin antara Indonesia dan Turki dalam bidang pertahanan telah melibatkan industri pertahanan seperti Roketsan, Aselsan, Havelsan, serta Bayraktar.

Sementara itu Erdogan mengatakan kerja sama dalam bidang pertahanan Indonesia-Turki bisa memunculkan kerja sama pertahanan potensial baru di masa depan.

Baca Juga:ย Bertemu Erdogan, Prabowo Sampaikan Ingin Produksi Bersama Industri Pertahanan RI dan Turki

โ€œKami juga menerima joint statement yang kami tandatangani bersama. Kerja sama di bidang pertahanan yang telah ada dan kemungkinan kerja sama potensial yang bisa dilakukan di masa akan datang yang telah kami diskusikan kembali dengan lebih detail,โ€ ujar Erdogan.

Pengamat militer ISESS (Institute for Security and Strategic Studies), Khairul Fahmi menilai, penguatan kerja sama produksi alat pertahanan dengan Turki merupakan langkah strategis yang sejalan dengan upaya Indonesia membangun kemandirian alutsista dan mengurangi ketergantungan terhadap negara-negara besar.

โ€œTurki telah menunjukkan keberhasilan dalam mengembangkan industri pertahanan yang mandiri dan memiliki komitmen kuat terhadap inovasi teknologi pertahanan,โ€ kata Fahmi di Jakarta, Kamis (13/2).

Baca Juga: Ratusan Prajurit Raider 113 Dipersiapkan Berangkat ke Papua

Industri pertahanan Turki, lanjut Fahmi, saat ini sedang berkembang pesat dengan berbagai produk unggulan, seperti tempur darat, drone, hingga sistem pertahanan udara. Keberhasilan membangun teknologi sendiri tanpa terlalu bergantung pada negara lain adalah sesuatu yang juga ingin dicapai Indonesia.

Di sisi lain, fleksibilitas dalam transfer teknologi merupakan salah satu keunggulan kerja sama dengan Turki

โ€œBanyak negara maju memberlakukan pembatasan ketat dalam berbagi teknologi militer, yang sering kali membatasi ruang gerak Indonesia dalam mengembangkan industri pertahanannya sendiri. Turki, di sisi lain, lebih terbuka untuk berbagi teknologi dan membangun kolaborasi jangka panjang yang memungkinkan Indonesia tidak hanya membeli, tetapi juga ikut memproduksi alutsista di dalam negeri,โ€ jelasnya. (nhn)

Berita Terkait

Berita Terbaru

INFRAME

Panen Padi untuk Program Ketahanan Pangan Nasional di Lanud Halim Perdanakusuma

Petani beraktivitas saat panen padi di Taman Wisata Edukasi Pertanian Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, (28/2).

Edisi Terbaru

Subscribe hubungi bagian Sirkulasi
WhatsApp 0811 8868 831
isi form subscribe

Baca juga

Populer