Jakarta, IDM โ Para calon pengawak kapal patroli multiguna (PPA) yang akan memperkuat TNI AL, yakni KRI Brawijaya-320 menjalani uji coba (demo trial) di Italia, Kamis (22/5).
Selain calon pengawak, uji coba tersebut juga diikuti oleh Komandan Satgas Proyek Pengadaan (Yekda) PPA Laksamana Pertama Sumarji Bimo Aji dan Komandan KRI Brawijaya-320 Kolonel Laut (P) John David Nalasakti Sondakh, dan tim kelaikan dari Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Berdasarkan siaran pers Koarmada II yang dikutip pada Sabtu (24/5), beragam manuver dilaksanakan dalam uji coba, seperti alur keluar dan masuk kapal, prosedur penurunan sekoci, penggunaan ruang kendali atau kemudi kapal (naval cockpit).
Baca Juga: Tiga Perwira Menengah TNI AU Berhasil Lulus dari Air Command and Staff College AS
“Termasuk pengoperasian gas turbin sebagai sistem pendorong utama serta simulasi sistem lainnya guna memastikan kesiapan material dan personel,” tulis keterangan tersebut.
Sebelumnya, para calon awak KRI Brawijaya-320 sudah menjalani pelatihan operasional kapal PPA di La Spezia, Italia, sejak Senin (12/5). Bimo Aji menjelaskan, mereka akan mempelajari sistem kapal, prosedur operasional, pemeliharaan hingga penyelamatan kapal PPA.
Melalui pelatihan intensif dan kerja sama yang solid, Bimo Aji berharap KRI Brawijaya-320 dapat terwujud menjadi sebuah kapal perang yang tangguh dalam menjalankan tugasnya di laut.
“KRI Brawijaya merupakan tonggak sejarah baru bagi Indonesia, karena akan menjadi kapal perang terbesar dan termutakhir di Asia Tenggara,” ujarnya.
Terpisah, Area Manager Fincantieri di Indonesia, Nevio Parodi sempat mengungkapkan pihaknya sangat memastikan persiapan untuk operasional kedua unit PPA untuk TNI AL benar-benar matang.
Baca Juga: Dua Penerbang Skadron Udara 5 Raih Badge Camar Number
Hal itu dikarenakan pengadaan kapal perang PPA merupakan kerja sama yang pertama kalinya antara Indonesia-Italia, Nevio ingin para calon pengawak KRI Brawijaya-320 dan KRI Prabu Siliwangi-321 sungguh-sungguh mendapatkan pelatihan secara menyeluruh.
“(Kedua PPA) merupakab momen yang sangat penting, terutama bagi Indonesia. Itulah mengapa kami berusaha membawa seluruh (calon pengawak PPA) dari TNI AL untuk menjalani pelatihan yang lebih lama di Italia, mulai dari 45 hari, kami capai hingga 100 hari. Dan kami sangat senang dengan hal itu,” ucap Nevio saat acara industry day, Jakarta, Kamis (15/5).
Adapun Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan Fincantieri, Italia, menyepakati kontrak pembelian dua unit PPA kelas Thaon di Revel, pada Maret 2024 untuk TNI AL. PPA itu memiliki spesifikasi panjang 143 meter dan lebar kapal sekitar 16,5 meter, bobot perpindahan 6.250 ton (muatan penuh), kecepatan maksimum lebih dari 30 knot, dan daya jelajah 5.000 mil laut. Kapal ini diklaim memiliki kemampuan multifungsi dan peperangan empat dimensi yang didukung peralatan dan sistem teknologi terkini. (at)