Kamis, 3 April 2025

Antisipasi Autonomous Warfare, Pakar Soroti SDM TNI AL: Siapkan Perwira Ahli Strategi

Jakarta, IDM โ€“ Pakar bidang kecerdasan buatan (AI) Ridwan Prasetyarto menyoroti sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki TNI AL untuk menghadapi peperangan modern berbasis teknologi otonom (autonomous warfare).

Dia meyakini ke depan TNI AL harus memiliki perwira-perwira ahli strategi yang mampu mengorkestrasi alutsista atau persenjataan berteknologi otonom yang nantinya dibeli oleh TNI AL.

Baca Juga: Wakil Kepala BRIN: TNI AL Harus Punya Senjata Nirawak untuk Deteksi Kapal Selam Nuklir

“AI ini membawa konsekuensi kita harus lebih banyak punya ahli strategi, bukan ahli analis karena itu wilayah mesin. Jadi, ahli strategi di level atas sampai di level lapangan harus ada untuk mengoperasikan dan mengawasi AI itu sendiri,” ujar Ridwan dalam acara diskusi di Mabesal, Cilangkap, Jakarta, Rabu (25/9).

Senada, Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksamana Madya (Purn) Amarullah Octavian menegaskan TNI AL harus memperluas kapasitas serta menyiapkan SDM yang berkompeten di bidang AI untuk mampu mengelola perkembangan alutsista nirawak (unmanned system).

“Cari para perwira kita yang pintar, kirim letnan satu (Lettu), letnan dua (Letda) untuk pendidikan S2, S3 (doktor) bidang AI ke luar negeri. Kalau tidak, (TNI AL) kita pasti ketinggalan,” tegas Amarullah.

Baca Juga: Urgensi TNI AL Bangun Kemampuan Tempur untuk Hadapi Peperangan Berbasis Teknologi Otonom

Dia menyoroti upaya TNI AL untuk “melek” dengan perkembangan teknologi senjata unmanned system pada autonomous warfare tidak serta-merta menjadi wacana dalam lingkup diskusi, tetapi harus dilakukan bersama dengan tindakan di lapangan untuk menyusun strategi “nyata”.

“Silakan TNI AL buat semiloka. Dari hasil focus group discussion (FGD) ini bikin gabungan dari seminar dan lokakarya. Jadi, nanti dibuat workshop kelompok kerja (pokja) untuk merumuskan strategi untuk mengantisipasi unmanned system. Kalo nggak, kita cuma masih tenang-tenang saja,” ucapnya.

“Kalo cuman (sebatas) FGD begini kurang (berkembang) kita,” tambahnya.

Baca Juga: Gerak Cepat TNI dan Kemlu Soal Situasi di Lebanon dan Pemulangan WNI

Adapun TNI AL menggelar FGD bertajuk “Autonomous Warfare for Revolution Maritime Operation Affair” yang dibuka secara langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali sebagai pembicara kunci (keynote speaker).

Kemudian, narasumber lainnya dalam acara tersebut juga dihadiri oleh Asisten Khusus Menteri Pertahanan Laksamana Madya (Purn) Didit Herdiawan Ashaf dan Kepala Badan Pembinaan Hukum (Kababinkum) TNI Laksamana Muda Kresno Buntoro. (at)

Berita Terkait

Berita Terbaru

INFRAME

Pemudik Tiba di Semarang dengan Kapal KRI Banjarmasin-592

Semarang, IDM โ€“ Sejumlah pemudik yang menumpang kapal perang KRI Banjarmasin-592 tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, (28/3). Program mudik gratis yang diselenggarakan TNI Angkatan Laut (TNI AL) ini merupakan bentuk pelayanan bagi...

Edisi Terbaru

Subscribe hubungi bagian Sirkulasi
WhatsApp 0811 8868 831
isi form subscribe

Baca juga

Populer