Jakarta, IDM – Seluruh personel Lanud Sri Mulyono Herlambang (SMH) Palembang dikerahkan dalam simulasi pemaksaan pendaratan (force down) dan pengamanan pesawat asing yang memasuki wilayah kedaulatan udara Indonesia tanpa izin.
Dalam simulasi yang digelar di apron Lanud SMH, Rabu (12/6), sejumlah unsur lainnya turut dikerahkan, di antaranya unsur tempur dari Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru; unsur pesawat CN-295 dari Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta; dan sejumlah personel dari 11 kementerian serta lembaga pemerintahan terkait.
Baca Juga:ย TNI AD Ingatkan Fenomena Pemanasan Suhu Muka Laut di Wonogiri
Komandan Lanud SMH, Kolonel Pnb Rizaldy Efranza menilai simulasi ini penting untuk dilakukan guna mengantisipasi setiap bentuk ancaman udara yang mungkin terjadi.
โLatihan ini juga melatih personel pertahanan pangkalan (Hanlan) Lanud SMH agar selalu siap saat dihadapkan pada kondisi atau kejadian yang sebenarnya,” imbuh Rizaldy dikutip dari keterangan Penerangan Lanud SMH, Kamis (13/6).
Pada praktiknya, radar TNI Angkatan Udara (TNI AU) diskenariokan menangkap sinyal adanya pesawat asing yang melintas di wilayah udara Indonesia. Merespons hal tersebut, TNI AU kemudian mengerahkan pesawat tempur F-16 untuk melakukan pengejaran dan memaksa pesawat asing itu mendarat di Lanud SMH Palembang.
โSkenarionya, terdapat pesawat CN terbang (di wilayah udara Indonesia) yang terlihat pada radar, kemudian kita tangkap dengan pesawat F-16. Setelah itu, kita perintahkan (kru pesawat CN) turun di SMH Palembang untuk diinterogasi oleh sejumlah personel yang berasal dari 11 kementerian dan lembaga terkait,โ pungkas Danlanud SMH. (yas)