Jakarta, IDM โย Pangkalan udara NATO di Jerman terpaksa memulangkan hampir seluruh staf dan meningkatkan pertahanan karena adanya ancaman aksi teroris pada beberapa waktu lalu.
Markas sekutu Amerika Serikat (AS) itu disebut mendapat informasi intelijen akan potensi ancaman teroris pada Kamis malam waktu setempat. Sebagian staf yang tidak diperlukan dalam menjalankan misi telah dipulangkan untuk pencegahan.
Baca Juga: Presiden Putin Sebut Ukraina Berupaya Serang PLTN Kursk
“Kami meningkatkan tingkat keamanan di Pangkalan Udara NATO Geilenkirchen berdasarkan informasi intelijen yang mengindikasikan potensi ancaman. Keselamatan staf kami adalah prioritas utama kami. Operasional terus berlanjut sesuai rencana,” tulis NATO AWACS melalui platform X, pada Jumat (23/8)
Berdasarkan laporan Reuters, juru bicara Pangkalan Udara NATO di Geilenkirchen itu mengatakan bahwa tingkat ancaman telah dinaikkan ke ‘Charlie’. Ini adalah tingkat kedua tertinggi dari empat status siaga.
Baca Juga: Pertama Kali Sejak PD II, Jerman akan Kerahkan Pasukan di Lithuania
“Charlie didefinisikan sebagai suatu insiden (yang) telah terjadi atau intelijen telah diterima yang menunjukkan bahwa beberapa bentuk aksi teroris terhadap organisasi atau personel NATO sangat mungkin terjadi,” katanya.
Hal ini merupakan kedua kalinya terjadi pada pangkalan yang menampung armada pesawat pengintai AWACS NATO tersebut. Sebelumnya, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengklaim pihaknya melihat sebuah pola serangan yang terjadi selama beberapa bulan terakhir sebagai bagian dari sabotase dan serangan siber oleh intelijen Rusia. (bp)