Jakarta, IDM โย Badan PBB untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA melaporkan bahwa masyarakat di Gaza sangat kekurangan obat-obatan dan kebutuhan medis lainnya. Bombardir Israel pun merusak sebagian besar fasilitas kesehatan yang dikelola PBB.
“Karena perang yang sedang berlangsung dan pemboman terus-menerus, hanya 6 dari 22 pusat kesehatan UNRWA yang tetap beroperasi, didukung oleh 37 titik medis yang terletak di dalam dan di luar tempat penampungan,” tulis UNRWA melansir platform X, Selasa (27/5).
Baca Juga:ย Satgas Yonmek TNI Konga XXIII-S Bantu Masyarakat Atasi Kekurangan Air di Lebanon
UNRWA mengungkapkan, pihaknya telah menyediakan lebih dari 8,5 juta konsultasi medis di Gaza sejak dimulainya serangan Israel pada Oktober 2023. Layanan ini meliputi layanan kesehatan bagi ibu, kesehatan mental, dan rehabilitasi.
“Persediaan medis penting sangat terbatas. Akses tanpa hambatan untuk memberikan bantuan yang menyelamatkan nyawa termasuk obat-obatan dan persediaan medis dasar sangat dibutuhkan,” katanya.
Baca Juga: Korut Kecam Rencana Pembangunan Golden Dome AS
Israel telah membatasi akses masuknya makanan, medis, dan bantuan kemanusiaan sejak 2 Maret lalu ke Gaza, yang memperburuk krisis kemanusiaan. Kementrian Kesehatan Gaza melaporkan sebanyak 54.000 warga Palestina tewas akibat perang. (bp)