Jakarta, IDM โ PT PAL Indonesia berhasil mengintegrasikan sistem sensor, weapon and command (Sewaco) di KRI Panah-626. Kapal cepat rudal (KCR) 60 M tersebut berhasil menembakan meriam kaliber 57 mm, 20 mm, dan senjata laras panjang SS-2.
Direktur Utama PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod, dalam rilis yang diterima Selasa (27/5) mengatakan penguasaan kemampuan integrasi sistem Sewaco merupakan hal krusial dalam menentukan kapal kombatan modern.
Pengembangan Sewaco, lanjut Kahar, membutuhkan sumber daya manusia berkualitas tinggi yang menghasilkan produk yang teruji.
Baca Juga: Sepekan, Prajurit KRI Nala-363 Latihan Penyergapan Kapal hingga Tembak Reaksi
“Tanpa kemampuan Sewaco yang andal, integrasi sistem pertahanan multidomain akan sulit tercapai,” terangnya.
Ia juga menilai keberhasilan KRI Panah-626 dalam uji tembak senjata membuktikan sinergi PT PAL dan TNI AL terus terjaga.
Selain KRI Panah 626 keberhasilan integrasi Sewaco PT PAL juga dapat ditemukan pada sejumlah kapal kombatan lain seperti KCR 60m lainnya, kapal selam hingga kapal-kapal perang TNI AL yang masuk dalam proses pemeliharaan dan perbaikan R41.
Baca Juga: Fakta Baru, Tim Investigasi TNI AD Temukan Sinyal Telepon Genggam Bisa Picu Ledakan
Dilansir dari https://koarmada3.tnial.mil.id, KRI Panah-626 pada latihan penembakan meriam kaliber 57 mm dapat mengenai sasaran dengan tingkat akurasi tinggi, efektif dan efisien, serta tanpa hambatan amunisi atau misfired. Terlebih, tidak terjadi crack pada struktur konstruksi pondasi meriam, di laut Seram, Samudera Pasifik, pada Senin (19/05).
KRI Panah-626 diserahterimakan kepada TNI AL pada tahun 2022, dan saat ini bertugas di bawah Koarmada III. Kapal kombatan ini didesain memiliki kemampuan sensor, weapon and command.
Sewaco sendiri berfungsi sebagai otak dalam mengintegrasikan sistem sensor, persenjataan, dan komunikasi di kapal perang. Kemampuan ini memungkinkan koordinasi real-time antara unit pertahanan, serta meningkatkan respons terhadap ancaman perang elektronika dan fisik. (nhn)