Rangkuman Poin Evaluasi TNI AD Terkait Ledakan Munisi di Garut

Jakarta, IDM โ€“ Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengungkapkan beberapa poin evaluasi yang bakal dilakukan TNI AD pascakejadian ledakan amunisi di Garut.

Hal ini diungkapkannya usai rapat dengar pendapat Komisi I bersama Panglima TNI dan para Kepala Staf Angkatan di Senayan, Senin (26/5).

“Apa yang disampaikan dalam rapat menjadi bahan evaluasi yang cukup tegas bagi pimpinan Angkatan Darat,” kata Wahyu.

Baca Juga: TNI: Butuh Sinkronisasi Tata Ruang, Perumahan Makin Dekat dengan Lokasi Militer

Menurut Wahyu evaluasi ini dilakukan berdasarkan tim investigasi yang bekerja menyelidiki termasuk TNI AD juga tetap menghargai semua temuan, semua masukan, semua saran dari institusi yang ada, yang berkompeten, dan itu nanti menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk melaksanakan evaluasi.

Kemudian kata Wahyu, evaluasi yang dilakukan TNI AD meliputi dua hal pokok yang ditemukan oleh tim investigasi di lapangan. Pertama, penyebab terjadinya ledakan, dan kedua, yang menyebabkan adanya korban dari masyarakat sipil dalam musibah tersebut.

Berikut rangkuman poin evaluasi TNI AD

Pertama, kegiatan-kegiatan yang beresiko tinggi tidak lagi melibatkan masyarakat. Menurut Wahyu pelibatannya nanti akan dialihkan ke semua unsur teknis dari Angkatan Darat seperti Polisi Militer, Zeni, kesehatan, Perbekalan Angkutan dan Kewilayahan.

“Ke depan kita akan yakinkan lagi, kita akan evaluasi betul semua jajaran kita yang akan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sama ataupun kegiatan-kegiatan berisiko lainnya untuk tidak melibatkan masyarakat, bahkan pada poin kegiatan administrasi sekalipun. Maka ini KSAD saat rapat denger pendapat bersama Bapak Panglima dan Komisi I menyampaikan ke depan kegiatan itu akan melibatkan semua unsur teknis dari Angkatan Darat. Ada polisi militer, ada kesehatan selain peralatan itu sendiri, dan ada perbekalan dan angkutan,” kata Wahyu.

Baca Juga: TNI AU Gelar Operasi Pengamanan Udara di Laut Natuna Utara

Kedua, ke depan upaya meminimalkan pelibatan personel juga akan dilakukan, dengan cara menggunakan teknologi seperti mini beghoe (excavator) untuk menggali lubang dan robot bom untuk membawa munisi/bahan peledak ke lubang penghancuran, juga alat perlengkapan lain yang dapat meminimalisir resiko yang ditimbulkan.

Ketiga, TNI AD akan menambah tempat penghancuran amunisi. Menurut Wahyu saat ini TNI AD hanya memiliki dua titik penghancuran yaitu dii Ngambal, Kebumen, Jawa Tengah, dan di Cibalong, Pameungpeuk, Garut.

“Dan tentu itu menjadi bahan evaluasi untuk kita mencoba mengevaluasi tempat-tempat yang sudah ada sekarang dan juga menambah titik-titik penghancuran di tempat yang lain, tapi yang safe. Yang sudah ada sekarang juga dievaluasi untuk ke depannya apakah pada tempat yang sama dengan modifikasi konstruksi atau hal-hal yang lain secara teknis, atau ada evaluasi perpindahan tempat. Tapi juga kita menambah, karena Kepala Staf Angkatan Darat sudah menyampaikan, kita tidak punya titik penghancuran di Sumatera, tidak punya titik penghancuran amunisi afkir di Kalimantan, Sulawesi. Dan tentu itu juga memerlukan pertimbangan itu,” kata Wahyu. (rr)

Berita Terkait

Berita Terbaru

INFRAME

Kapal Perang Fregat Italia ITS Antonio Marceglia Sandar di Jakarta

Kapal perang fregat Italia ITS Antonio Marceglia bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (15/5/). Kedatangan kapal ini merupakan bagian dari kampanye strategis untuk memperkuat kerja sama pertahanan di kawasan Indo-Pasifik, meningkatkan keamanan maritim, serta mendukung pengembangan kapasitas pertahanan.

Edisi Terbaru

Subscribe hubungi bagian Sirkulasi
WhatsApp 0811 8868 831
isi form subscribe

Baca juga

Populer