Jakarta, IDM โ Para prajurit TNI AL yang menjadi calon awak KRI Brawijaya-320, mengikut pelatihan operasional kapal patroli multiguna (PPA) di La Spezia, Italia, Senin (12/5).
Komandan Satgas Proyek Pengadaan (Yekda) PPA, Laksamana Pertama Sumarji Bimo Aji mengungkapkan para calon awak KRI Brawijaya-320 yang dipimpin oleh Kolonel Laut (P) John David Nalasakti Sondakh, telah tiba di La Spezia sejak Selasa (6/5).
“(Sebelum) pelatihan, mereka terlebih dahulu melaksanakan safety briefing serta melengkapi administrasi yang dibutuhkan,” ungkap Bimo Aji, dikutip dari keterangan Dispen Koarmada II, Rabu (14/5).
Baca Juga: Tuai Pro dan Kontra, Berikut 8 Ruang Lingkup Kerja Sama TNI-Kejagung
Selama pelatihan di Italia, Bimo Aji menjelaskan para calon awak KRI Brawijaya-320 akan mempelajari sistem kapal, prosedur operasional, pemeliharaan hingga penyelamatan kapal PPA.
“Manfaatkan seluruh kesempatan belajar selama berada di Italia,” tegasnya.
Melalui pelatihan intensif dan kerja sama yang solid, Bimo Aji berharap KRI Brawijaya-320 dapat terwujud menjadi sebuah kapal perang yang tangguh dalam menjalankan tugasnya di laut.
“KRI Brawijaya merupakan tonggak sejarah baru bagi Indonesia, karena akan menjadi kapal perang terbesar dan termutakhir di Asia Tenggara,” ujarnya.
Baca Juga: Jepang Bawa Fregat Mogami JS Yahagi ke Jakarta, Ada Apa?
Pada kesempatan tersebut, turut hadir perwakilan dari galangan kapal Fincantieri dan Angkatan Laut Italia. Keduanya memberikan pembekalan awal mengenai pengetahuan umum kapal serta penjelasan jadwal pelatihan kepada para calon awak KRI Brawijaya-320.
Selain itu, para calon awak kapal juga diperkenalkan dengan sarana dan prasarana pelatihan serta menerima pembekalan awal dari para instruktur Angkatan Laut Italia.
“Pelatihan ini menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya modernisasi alutsista TNI AL dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia pengawak kapal perang masa depan,” tandas Bimo Aji.
KRI Brawijaya-320 merupakan salah satu dari dua unit PPA produksi Italia yang akan memperkuat armada tempur TNI AL. Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali, mengungkapkan rencana kedatangan unit pertama kapal PPA di Indonesia, yakni pada akhir Mei mendatang.
Awalnya, unit pertama direncanakan tiba pada Oktober 2024 dan unit kedua menyusul pada April 2025. Namun, Ali kembali mengungkapkan kedatangan unit pertama mundur pada awal 2025 dan berubah kembali mengalami perubahan pada Juni 2025.
Baca Juga: Satu Prajurit TNI Gugur Saat Tugas Misi Perdamaian di Kongo
“Kedatangan PPA diperkirakan akhir Mei, mudah-mudahan sudah bisa datang kapal pertama. Kapal yang kedua, mungkin beberapa bulan setelah itu,” ujar Ali, di Jakarta, Selasa (4/2) lalu.
Dia mengaku unit kapal PPA yang dipesan oleh pemerintah Indonesia untuk TNI AL, sudah dalam kondisi siap. Namun, proses kedatangan kapal dinilai lama karena menunggu para prajurit TNI AL yang akan dikirimkan ke Italia untuk mengikuti latihan calon awak.
“Sebenarnya, kapalnya sudah siap, tapi kan harus dilaksanakan latihan-latihan di sana. Jadi, cawak kami akan diberangkatkan (ke Italia). Mungkin awal Maret untuk pengawaknya, tapi satgas sudah ada di sana dan sekarang sudah mulai menyiapkan semua perangkat lunak (software) untuk kapal tersebut,” jelasnya.
Adapun Indonesia berencana mengirimkan kapal perang untuk mengikuti parade utama Angkatan Laut Rusia 2025 di St. Petersburg pada Juli mendatang. Hal ini diungkapkan oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov.
Baca Juga: KRI Bontang-907 Tangkap Kapal Ikan Malaysia di Perbatasan Perairan Indonesia
“Presiden Prabowo Subianto telah berjanji kepada Presiden Vladimir Putin untuk mengirim kapal perang Indonesia untuk berpartisipasi dalam parade kapal militer utama di St. Petersburg,” kata Tolchenov dalam keterangan pers Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Kamis (13/3).
Kesiapan KRI Brawijaya-320 untuk menjajal “laut dingin” di wilayah Rusia tersebut juga sempat dibahas dal paparan kesiapan satuan tugas (satgas) ‘The Main Naval Parade Rusia’ 2025 yang disampaikan oleh John David di Surabaya, Senin (21/4).
Pada kesempatan tersebut, Pangkoarmada II Laksamana Muda I Gung Putu Alit Jaya menyampaikan pentingnya kehadiran TNI AL dalam forum maritim internasional sebagai wujud diplomasi pertahanan dan eksistensi Indonesia sebagai negara maritim. (at)