Jakarta, IDM โ Amerika Serikat (AS) menyerukan agar Korea Utara (Korut) berhenti mengerahkan pasukan bersenjata untuk membantu Rusia bertempur melawan Ukraina. Hal itu diungkapkan usai militer Korut mengakui bahwa pihaknya telah mengirim pasukan ke Kursk.
“Kami terus khawatir dengan keterlibatan langsung Korut dalam perang tersebut. Pengerahan militer (Korut) ke Rusia dan segala dukungan yang diberikan oleh Federasi Rusia kepada Korut sebagai balasannya harus dihentikan,” kata Kementerian Luar Negeri AS melansir The Independent, Selasa (29/4).
Baca Juga: Perdana Menteri Nielsen Tegaskan Greenland Tidak Bisa Dibeli
Lebih lanjut, dikatakan bahwa Korut sebagai pihak ketiga yang mendukung berlangsungnya konflik Rusia-Ukraina, harus bertanggung jawab. Rusia pun disebut melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa karena melatih pasukan Korut.
Sebelumnya, Komisi Militer Pusat Korut mengakui pihaknya telah mengirim pasukan bersenjata ke Kursk, berdasarkan perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif yang ditandatangani Presiden Korut Kim Jong Un dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada tahun lalu.
Baca Juga: Korut Akui Kirim Pasukan ke Kursk
Kim menyebut pengerahan pasukan Korut sebagai sebuah “misi suci untuk lebih mempererat” persahabatan dan solidaritas dengan Rusia. “Mereka yang berjuang demi keadilan adalah pahlawan dan wakil kehormatan tanah air,” ujar Kim, melansir KCNA.
Meskipun Kim tidak mengungkapkan berapa jumlah pasukan yang dikirim, intelijen AS dan Ukraina melaporkan bahwa Korut mengirim lebih dari 11.000 tentara ke Rusia. Sekitar 3.000 diantaranya diyakini tewas di medan tempur. (bp)